Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakter yang Utama, Pintar Saja Tidak Cukup

6 Januari 2023   16:30 Diperbarui: 6 Januari 2023   16:30 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ferdy Sambo mengaku emosi dan marah besar atas perbuatan Brigadir Josua terhdap Puteri Candrawati (Metrotvnews.com/2/11/2022). Kemarahan itu melatarbelakangi tindakannya membunuh Josua. Kasus Ferdy Sambo menunjukkan hal ini: karakter yang utama, pintar saja tidak cukup.

Banyak peristiwa tragis menimpa figur terkenal. Kepintaran tidak memberi garansi sukses (kebahagiaan). Sebut saja misalnya Lee Eun-ju. Artis cantik Korea mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada usia 25 tahun lantaran stres.

Deretan kasus orang pintar yang berperilaku menyimpang akan makin panjang jika dilanjutkan. Kesadaran akan kepintaran saja tidak cukup mendorong sekolah mengutamakan karakter. Pendidikan adalah, dan harus menjadi pembentuk utama dari karakter kita” kata Plutarch. Lebih lanjut dia mengatakan, “Betapa besarnya pengaruh kebiasaan, pendidikan, dan pelatihan terhadap keunggulan moral”

Memahami Diri Melalui Aktivitas game untuk mengenali karakter
Memahami Diri Melalui Aktivitas game untuk mengenali karakter

Program pembiasaan dan pengembangan diri (pelatihan) menjadi kegiatan yang sangat penting di satuan pendidikan. SMA Cinta Kasih Tzu Chi meyakini ini. Misalnya pada hari pertama semester genap. Semua siswa mendapatkan seminar “Ketika Pintar Saja Tidak Cukup” yang difasilitasi oleh Purwanto, M.Pd, Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi.

Materi seminar yang diadopsi dari MWS Indonesia, asuhan Bapak Antony Dio Martin merupakan materi yang digunakan untuk kampanye menyelamatkan generasi muda Indonesia, Save Our Youth.

Seminar ini bertujuan menyadarkan kepada para pelajar bahwa pintar saja tidak cukup. Butuh karakter yang kuat. Ketika pintar saja tidak cukup, itu berarti para pelajar pertama-tama harus pintar dan berkarakter.

Untuk membangun karakter itulah, sekolah sebagai entitas sosial berkolaborasi dengan orang tua. Kegiatan-kegiatan di sekolah dirancang bukan hanya mengembangkan kognitif tetapi juga karakter (afektif dan psikomotorik)

Mendengarkan dengan hati akan menjadi api semangat bagi peserta
Mendengarkan dengan hati akan menjadi api semangat bagi peserta

Dalam upaya mengembangkan karakter siswa, sekolah -dalam hal ini guru tidak bisa lagi melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada materi atau guru, melainkan harus berpusat pada siswa. Siswalah yang menjadi subjek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun