Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penilaian Formatiflah yang Paling Utama

22 September 2022   22:24 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:19 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penilaian Formatif Paling Utama (Dokpri)

Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif yaitu penilaian yang orientasinya pada hasil belajar siswa, dan diolah untuk nilai rapor. Penilaian ini dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.

Pelaksanaan penilaian sumatif bisa dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau pada waktu dua atau lebih tujuan pembelajaran atau lingkup materi selesai dibahas. Guru atau satuan pendidikan mempunyai kewenangan menentukan berapa banyak tujuan pembelajaran yang akan diasesmen. Tidak semua tujuan pembelajaran harus diasesmen. Sesuaikan dengan waktu, dan kondisi siswa.

Penilaian sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian akhir semester, akhir tahun ajaran atau akhir fase.

Menyadari penilaian formatif yang lebih utama daripada sumatif, seharusnya guru lebih kreatif membuat penilaian untuk-pertama-tama-memperbaiki pembelajaran, bukan untuk menilai siswa.

Teknik Asesmen

Teknik asesmen sangat beragam. Guru bisa menggunakan salah satu atau beberapa secara bergantian. Berikut ini teknik asesmen: observasi, kinerja, projek, tes tertulis, tes lisan, penugasan dan portofolio. Selama ini guru terpaku pada satu teknik asesmen yaitu tes tertulis. Teknik ini membuat siswa menghafal, belajar kebut semalam, dan mencontek.

Mamahami hakikat penilaian secara benar mendorong guru melakukan asesmen bukan pertama-tama dan terutama untuk melihat hasil belajar siswa melainkan untuk melihat perkembangan belajar dan efektivitas pembelajaran. Inilah yang utama. Memahami hakikat penilaian, akan membuat siswa bahagia belajar. Inilah penialian yang digunakan di dalam Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun