Dengan uraian singkat ini penulis cenderung mengartikan pedagogi sebagai keterampilan guru membimbing anak-anak menuju kepada pemahaman yang lebih baik (terbaik) mengenai dirinya dan dunianya.
Jika pedagogi dipahami sebagai keterampilan "membimbing" anak, maka guru harus mencari cara-cara kreatif bagaimana materi ajar -sekadar sarana- bisa diajarkan secara benar. Benar dalam arti sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
Elemen Pedagogi
Tidak ada kesepakatan mutlak di antara para tokoh pendidikan mengenai elemen-elemen pedagogi.Â
Berikut ini 10 keterampilan (elemen) yang termasuk pedagogi, menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd. adalah seorang guru dan tokoh pendidikan Indonesia.Â
Penulis berharap para guru terinspirasi untuk mengembangkan 10 keterampilan ini dalam dirinya sehingga menjadi guru yang melakukan pembelajaran menarik, bermakna dan menyenangkan.Â
Istilah Ki Hajar Dewantara mengantar peserta didik pada kodrat hidupnya. Sepuluh keterampilan itu antara lain:
- Memahami karakteristik peserta didik
- Mampu memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
- Mampu mengembangkan kurikulum bidang ajarnya
- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik
- Mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan yang mendidik
- Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
- Mampu berkomunikasi secara empati, efektif dan santun dengan peserta didik
- Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
- Mampu menggunakan hasil penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar untuk peningkatan pembelajaran
- Mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Transformasi Pendidikan melalui Pedagogi dalam Kurikulum Merdeka
Salah satu transformasi penting dalam pendidikan nasional melalui Merdeka Belajar adalah pedagogi. Di dalam proses pembelajaran Kurikulum Merdeka, keterampilan pedagogi harus mendasari pembelajaran di kelas.
Hal yang menjadi perwujudan keterampilan pedagogi yaitu guru melakukan diagnostic tes baik itu kognitif maupun non-kognitif. Langkah awal sebelum guru melaksanakan pembelajaran di kelas.
Konsekuensi logisnya guru melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Model pembelajaran ini disebut diferensiasi pembelajaran yang meliputi diferensiasi konten, diferensiasi metode/strategi dan diferensiasi asesmen.