Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekoleksi Guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik Se-DKI Jakarta: Panggilan Menuju Kesucian di Tengah Perubahan Zaman

2 April 2021   18:33 Diperbarui: 2 April 2021   19:16 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Seru banget rasanya bisa ikut rekoleksi." "Materinya keren banget." "Hari ini saya bener-bener seperti disirami air pegunungan, nyes, saat Bapa Uskup menyampaikan materi." "Saya mendapatkan insight baru bagaimana harus menjadi guru di tengah perubahan zaman seperti sekarang ini." 

Itulah kesan dan ungkapan beberapa peserta rekoleksi Guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik Se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Bimas Katolik Kanwil Agama DKI Jakarta bekerja sama dengan Pusat Pastoral Samadi Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) pada tangga 31 Maret 2021. Lebih 300 peserta hadir pada rekoleksi tersebut.

Rekoleksi ini menjadi peristiwa yang sangat istimewa bagi para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik DKI Jakarta karena beberapa hal berikut ini.

  • Tema yang diusung (didalami) Semakin mengasihi, semakin terlibat, semakin menjadi berkat memberi pemahaman yang komprehensif bagi para peserta. Dan tentu pemahaman ini membentuk cara berpikir sebagai kerangka dasar bertindak (pengamalan)
  • Dengan rekoleksi ini peserta memperolah spirit (semangat) dasar untuk mewujudkan dalam konteks pendidikan di sekolah dan layanan kepada binaan bagi para Penyuluh Agama Katolik
  • Pemateri yang "mumpuni" (ahli) pada bidangnya dan sangat cocok dengan konteks saat ini membuat peserta sungguh terpesona. Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta; Dr. Salman Habeahan, S.Ag., MM, Pembimas Katolik Kanwil Agama DKI Jakarta; RD. Yustinus Ardianto Pr, Direktur Pusat Pastoral Samadi KAJ; dan RD. Rudy Hartono Pr, Ketua Komisi Kateketik KAJ.

Identitas Guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik: Panggilan Menuju Kesucian

Rekoleksi yang dibawakan oleh empat pemateri sangat memesona peserta. Dari awal sampai usai, semua peserta hadir dengan intensitas maksimal. Beberapa kali beberapa peserta "terlempar" dari ruang virtual karena buruknya jaringan. Namun terus berusaha masuk kendati terkadang tidak mudah. Antusiasme peserta menujukkan kualitas materi dan pemateri. 

Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo mengajak para guru PAK, Pengawas, dan Penyuluh Agama Katolik menghidupi identitas dirinya sebagai anak Allah yang mencitrakan wajah Allah di tengah perubahan zaman. 

Menjadi guru bukan lagi sekadar profesi melainkan panggilan hidup menuju kepada kesucian. Mengutip perkataan Paus Fransiskus dalam eksiklik "Gaudete et Exsultate" (Bersukacita dan Bergembiralah) Bapa Uskup menegaskan bahwa kesucian dicapai dengan cara yang sederhana dalam kegiatan sehari-hari.

Uskup Agung Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo (Dokpri)
Uskup Agung Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo (Dokpri)
Semengara itu, Bapak Dr. Salman Habeahan, S.Ag., MM, Pembimas Katolik Kanwil Agama DKI Jakarta memaparkan pentingnya guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik terus menerus meningkatkan kualitas pemahaman ajaran iman Katolik untuk penghayatan/pengamalan nilai-nilai iman Katolik. 

Dengan peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran iman Katolik para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik berkontribusi positif pada agenda pembangunan Nasional.

Dr. Salman Habeahan, S.Ag., MM (Dokpri)
Dr. Salman Habeahan, S.Ag., MM (Dokpri)
RD. Rudy Hartono, Pr sebagai ketua Komisi Kateketik KAJ menyoroti dari biblis bagaimana guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik menghidupi panggilan menuju kesucian. 

Para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik dipanggilan menjadi teladan (exempla) dalam berbela rasa, berbagi melalui wadah yang ada di KAJ yaitu Badan Amal Kasih Katolik (BAKKAT). Guru PAK, Pengawas, dan Penyuluh Agama Katolik diajak menjadi misionaris-misionaris bela rasa. Inilah identitas guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik DKI Jakarta.

Dengan cara yang sangat apik, RD. Yustinus Ardiyanto, Pr sesuai keahliannya dibidang komunikasi memberi jalur (road map) bagi guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik bertransformasi di era digital saat ini. 

Guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik tidak bisa lagi menggunakan paradigma pendidikan zaman old. Anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita melalui sekolah adalah generasi yang lahir terkoneksi dengan tiga dimensi yaitu saling terkoneksi berbagai area, berorietansi pada layar digital dan punya sumber terbuka tiada batas. 

Jelas sekali identitas mereka dibentuk bukan hanya oleh hal-hal yang signifikan tetapi juga oleh hal-hal "asing" yang tidak terpahami dan yang sedang trendy. Untuk bisa mendapimpingi mereka secara efektif, para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik membutuhkan waktu diam bersama dengan Yesus (Me Time)

Gambar: DokPri
Gambar: DokPri
Penutup

Rekoleksi bagi para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik adalah kesempatan refleksi. Sebuah momen yang sangat penting seperti yang dikatakan Socrates, "Hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak layak dijalani."

Pada refleksi kali ini para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik diingatkan bahwa identitas dirinya adalah menuju kepada kesucian. Hal itu bisa dilakukan ketika terus meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan sehingga bisa menjadi teladan bela rasa, berbagi dalam wadah yang ada. 

Karena itulah guru harus bertransformasi sesuai dengan konteks saat ini. Dengan demikian guru PAK, Pengawas, dan Penyluh Agama Katolik mampu makin mengasihi, makin terlibat, makin menjadi berkat. Amin. AMDG (Ag. Purwanto-Penyuluh Agama Katolik Non PNS DKI Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun