Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekoleksi Guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik Se-DKI Jakarta: Panggilan Menuju Kesucian di Tengah Perubahan Zaman

2 April 2021   18:33 Diperbarui: 2 April 2021   19:16 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Salman Habeahan, S.Ag., MM (Dokpri)

Dengan cara yang sangat apik, RD. Yustinus Ardiyanto, Pr sesuai keahliannya dibidang komunikasi memberi jalur (road map) bagi guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik bertransformasi di era digital saat ini. 

Guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik tidak bisa lagi menggunakan paradigma pendidikan zaman old. Anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita melalui sekolah adalah generasi yang lahir terkoneksi dengan tiga dimensi yaitu saling terkoneksi berbagai area, berorietansi pada layar digital dan punya sumber terbuka tiada batas. 

Jelas sekali identitas mereka dibentuk bukan hanya oleh hal-hal yang signifikan tetapi juga oleh hal-hal "asing" yang tidak terpahami dan yang sedang trendy. Untuk bisa mendapimpingi mereka secara efektif, para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik membutuhkan waktu diam bersama dengan Yesus (Me Time)

Gambar: DokPri
Gambar: DokPri
Penutup

Rekoleksi bagi para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik adalah kesempatan refleksi. Sebuah momen yang sangat penting seperti yang dikatakan Socrates, "Hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak layak dijalani."

Pada refleksi kali ini para guru PAK, Pengawas dan Penyuluh Agama Katolik diingatkan bahwa identitas dirinya adalah menuju kepada kesucian. Hal itu bisa dilakukan ketika terus meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan sehingga bisa menjadi teladan bela rasa, berbagi dalam wadah yang ada. 

Karena itulah guru harus bertransformasi sesuai dengan konteks saat ini. Dengan demikian guru PAK, Pengawas, dan Penyluh Agama Katolik mampu makin mengasihi, makin terlibat, makin menjadi berkat. Amin. AMDG (Ag. Purwanto-Penyuluh Agama Katolik Non PNS DKI Jakarta)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun