Suatu kesempatan saya menghadiri pameran pendidikan disebuah sekolah swasta terkenal di Jakarta Pusat. Berbagai institusi perguruan tinggi terkenal baik swasta maupun negeri mempresentasikan program studi unggulan. Tidak ketinggalan konsultan pendidikan dan agen pendidikan luar negeri. Dari setiap presentasi yang saya hadiri dan diskusi dengan agen lembaga pendidikan asing, saya memperoleh gambaran kompetensi penting yang harus dimiliki seorang anak untuk bisa lulus prodi di universitas negeri ataupun lulus program beasiswa di luar negeri. Salah satu kompetensi penting tersebut adalah kemampuan berbahasa asing. Sebagai orang tua, dan guru saya selalu berpikir bagaimana cara efektif agar anak bisa berbahasa Inggris? Dikursuskan. Barangkali ini pemikiran cepat yang terlintas. Namun, itu tidak mudah dilaksanakan mengingat kegiatan anak di sekolah sangat padat dan hampir setiap hari pulang sore bahkan kadang sampai malam. Pada era digital seperti sekarang tentu tidak ada kesulitan waktu dan tempat yang tidak ada jalan keluarnya. Satu kata yang menjadi solusi "online".
Kisah kesuksesan yang dilakukan dari rumah sangat banyak saat ini. Tidak sedikit orang memanfaatkan media online untuk mencapai kesuksesan. Dalam hal ini bisa disebut youtuber, penulis konten dan sebagainya. Sementara ini begitu banyak orang tua mencari strategi bagaimana agar anak tidak kencanduan main game online, tetapi banyak orang sukses memanfaatkan media online untuk mengembangkan diri.
Konsistensi Pendampingan
Pada era digital seperti sekarang ini tidak bisa dipungkiri media online tidak bisa lagi dihindari. Kita harus menggunakannya. Bagi upaya pengembangan kompetensi apapun bidangnya, media online adalah sarana yang paling efektif dan efisien. Agar media online sungguh bermanfaat positif, satu hal yang harus dilakukan. Yaitu konsistensi (pendampingan). Konsistensi ini sangat penting untuk kesuksesan. Bagi para generasi milenial, orang tua harus konsisten dalam memberi pendampingan. Kelemahan terbesar orang tua sekarang ini adalah tidak adanya waktu mendampingi anak sehingga yang terjadi anak menyalahgunakan media online untuk kesenangan diri. Kekuatan konsistensi ini sangat dahsyat dalam membuat perubahan. Era digital seperti sekarang ini, hampir semua hal bisa dikerjakan dari rumah. Tidaklah susah dipahami katika para ilmuwan mengatakan bahwa pada tahun 2022 hampir 50 % pekerja diganti dengan mesin. Ini bisa diartikan pula akan terjadi proses pergantian tempat kerja, yang selama ini dikerjakan di kantor akan dilakuakn dari rumah. Tidaklah berlebihan jika era digital adalah era rumahan. Sebuah era yang akan (bisa) mengembalikan keluarga sebagai institusi terkuat dan terpenting. (Purwanto-Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H