Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Makanlah 80 Persen Dari Kapasitas Perut Anda

17 Oktober 2019   07:31 Diperbarui: 17 Oktober 2019   07:55 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mental sebaliknya dari makan tidak kenyang yaitu membuang makanan. Ini adalah tindakan yang tidak bermartabat. Sikap seperti ini secara teologis disampaikan oleh pemimpin dunia Gereja Katolik, Paus Fransiskus sebagai tindakan merampas hak orang miskin.

Membayangkan itu dalam konteks perjanjian lama, merampas hak orang miskin adalah tindakan dosa yang luar biasa keji. Kita lihat tindakan membuang makanan seolah biasa saja bagi banyak orang. Sungguh menyayat hati hingga pedih rasanya menyaksikan orang meninggalkan makanan di restoran yang telah mereka bayar dengan mahal.

Kita juga sering saksikan anak-anak remaja sekolah merayakan ulang tahun dengan menebarkan kue atau makanan ketubuh temannya yang ulang tahun. Itu bukan hanya tidak humanis tetapi sangat tidak terpuji, dan tidak manusiawi karena masih banyak anak kelaparan dan kurang gizi akibat kemiskinan.

Pada peringatan Hari Pangan  Sedunia marilah kita jadikan momen refleksi untuk melakukan pertobatan dengan cara menghargai makanan, makan tidak kenyang, dan tidak membuang makanan.

Saya sangat berharap pemerintah  melalui kementrian pendidikan membuat Gerakan menghargai makanan  diantara para siswa. Jenis dan bentuknya dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-msing.

Dengan gerakan yang bersifat nasional kita bisa berharap, bangsa ini memiliki generassi muda yang tidak hanya menghargai makanan tetapi generasi yang bebas dari keserakahan, dan menghidupi pola hidup sederhana. (Purwnto - Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun