Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi: Satu Kegiatan Bermakna Sistemis

11 Oktober 2019   23:52 Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:56 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu tampilan dimaknai secara menyeluruh dan utuh dari perspektif isi, penampilan fisik, dan perspektif sikap atau budaya sekolah. Kemampuan memaknai secara menyeluruh seperti inilah yang saya sebut cara berpikir sistem (system thinking) di sekolah.

Proses pendidikan sungguh-sungguh menjadi proses pembangunan pribadi siswa secara utuh. Semua dimensi dan aspek kemanusiaan diperhatikan dan direkayasa (didesain) dalam pembentukan kepribadian yang utuh. 

Dengan menggunakan cara berpikir seperti ini, guru tidak lagi jatuh pada dikotomi cara pandang hitam-putih, misalnya siswa pintar dan siswa tidak pintar; atau siswa lambat dan siswa cerdas. 

Setiap siswa akan dilihat sebagai pribadi yang multi dimensi sehingga unsur perkembangan akan sangat diperhatikan, tentu sesuai dengan kondisi siswa masing-masing. 

Setiap siswa akan mengalami perkembangan; hanya saja aspek yang berkembang setiap siswa akan berbeda. Dalam konteks seperti ini benar apa yang pernah dikatakan Master Chen Yen "Tidak lagi ada istilah siswa bermasalah, yang ada adalah masalah siswa". 

Masalah ada sebagai bagian untuk mencari cara mengembangkan aspek-aspek tertentu pada diri siswa. Pintu kreativitas dan penghargaan secara personal makin terbuka lebar. Sekolah cerdas dan bermartabat menjadi sangat mungkin diperjuangkan. (Purwanto - Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun