Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tahu Diri Itu Penting Loh

28 September 2019   22:49 Diperbarui: 28 September 2019   23:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr: https://www.ilmessaggero.it

"Tahu diri". Kalimat yang sederhana. Tapi kandungan maknanya sangat mendalam. Bahkan itu menentukan sekali tingkat kesuksesan seseorang. Karena itu banyak sekali pelatihan yang bertema pengenalan diri yang dikemas dengan topik who am i.

Seseorang yang tahu diri cenderung bijak dalam bertutur kata; mempertimbangkan sebelum bertindak; tidak gegabah. Orang yang tahu diri selalu berusaha menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Karena itu orang yang tahu diri disebut orang bijak. Orang yang tahu diri cenderung hepi hidupnya. Dalam bidang profesi apa pun dibutuhkan orang yang tahu diri. Jika tiap orang tahu diri maka hidup ini akan damai.

Bagi seorang guru pengenalan diri sangat penting. Belum lama ini saya menghadiri sebuah pertemuan lintas sekolah. Seorang guru mengungkapkan kekecewaannya dengan sangat semangat.

Begini guru itu mengungkapkan: "Guru selalu diperlakukan tidak adil oleh atasan (Yayasan). Guru dituntut melakukan banyak hal sedangkan haknya hanya itu itu saja. Guru harus mengajar, mengerjakan RPP dan berbagai tugas lain. Kalau ada siswa yang melanggar tata tertib, guru yang harus menyelesaikan. Nilai anak rendah, guru yang disalahkan. Padahal guru hanya digaji.....Belum lagi ketika akan akreditasi, guru harus kerja sampai malam, tanpa uang lembur". Pertemuan menjadi arena curhat.

Dalam hati saya berucap, "Inilah salah satu sebab mengapa kualitas pendidikan kita begini begini saja. Guru tidak Bahagia menjadi guru. Ia tidak tahu diri. Mari kita lihat apakah yang dikeluhkan sebagai beban itu memang pekerjaan yang ditambahkan atau sebenarnya pekerjaan standar yang menjadi tugas pokok guru? Berdasarkan pada permendkbud nomor 15 tahun 2018 tentang tugas pokok guru, guru mempunyai lima tugas pokok, yaitu:

  • Merencanakan pembelajaran. Guru menyusun rencana pembelajaran selama satu tahun. Inilah yang sering disebut guru sebagai adminisrasi guru. Apakah perencanaan yang disusun oleh guru itu benar atau salah, kepala sekolah mempunyai instrument untuk mengukurnya. Tugas pokok yang ini harus dikerjakan dan diselesaikan sebelum tahun ajaran mulai.
  • Melaksanakan pembelajaran. Ini yang disebut mengajar. Bisa dilakukan didalam kelas maupun di luar kelas. Untuk mengukur efektifitas pembelajaran, kepala sekolah mempunyai instrument sebagai alat ukur.
  • Menilai hasil pembelaran. Penilaian ini dilakukan secara otentik dan penilaian hasil belajar. Ada tiga ranah yang dinilai, pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Ketiga ranah ini diniilai guru menggungkan instrument, rubrik dan pedoman penilaian.
  • Membimbing dan melatih siswa melalui kegiatan kokurikuler maupun ektrakurikuler.
  • Melakukan tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah misalnya menjadi wali kelas, mendampingi siswa dalam pelatihan atau perlombaan dan atau dalam kegiatan pengembangan diri lainnya.

Sangat jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Ketika guru harus menyelesaikan administrasi pembelajaran hingga lewat jam kerja itu disebabkan sejak awal guru tidak menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan.

Karena itu, setiap guru harus tahu tugas dan tanggung jawab sebagai guru. Kelima tugas pokok tersebut mempunyai penjabaran yang sangat luas. Namun jika dikerjakan secara baik sejak awal, pasti tidak akan ada penumpukan pekerjaan.

Penumpukan akibat penundaan pekerjaan adalah indikasi kinerja yang kurang bagus. Semua pasti setuju akan hal itu. Sementara terkait besaran gaji pasti telah melalui kesepakatan ketika wawanca prosoes rekrutmen guru.

Dari gambaran ini apa yang diungkapkan oleh salah seorang guru di atas menunjukkan sisi ketidaktahuan guru terhadap dirinya. Karena itu penting dalam kepemimpinan sekolah, penerapan fungsi-fungsi manajemen modern secara ketat.

Jika setiap guru tahu diri, tahu apa yang menjadi kewajibannya dan hak nya, niscaya ia akan melakukan perannya sebagai guru dengan suka cita. Suka cita itulah yang akan membuat guru semakin menghargai profesinya sehingga tutur kata dan tindakan guru layak digugu dan ditiru.

Mari kita refleksikan kembali apakah kita sungguh sudah tahu diri kita dengan segala peran yang melekat pada status kita. (Purwanto-Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun