Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tiga Spirit Kodrati Maritim Indonesia Melalui Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS)

24 September 2016   09:34 Diperbarui: 25 September 2016   17:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:https://belajar.kemdikbud.go.id

Sekilas ketika saya membaca Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS) yang diusung kemenko maritim, saya merasa agak aneh. Pasalnya apa keterkaitan kemenko maritim mengusung gerakan budaya bersih dan senyum? Setelah saya refleksikan, tema ini sangat cocok, dan bahkan sangat menggugah, karena tema ini mengandung spirit kodrati maritim Indonesia. Didalamnya terkandung kearifan alam Indonesia. Untuk memahami spirit ini, pertama-tama saya akan merefleksikan tiga spirit kodrati maritim Indonesia, yang meliputi: kebersyukuran, keramahan, dan ibadah

Spirit Pertama: Bersih dan Senyum itu Ekspresi Kebersyukuran

Bersih dan senyum itu dua hal berbeda. Tapi memiliki persamaan makna kebermanfaatan, yakni kesehatan. Kesehatan ini menjadi subtansi dari bersih dan senyum. Bersih itu identik dengan sehat. Kita perhatikan setiap tempat yang sehat selalu bersih. Bahkan tempat untuk pembuangan akhir pun diupayakan selalu bersih. Berbagai cara dilakukan untuk menciptakan lingkungan bersih agar masyarakat sehat. Lawan dari bersih adalah kotor yang selalu diidentikan dengan virus, penyakit dan kondisi tidak sehat. Sangat mudah membuktikan hal ini. Masyarakat yang hidup dengan kebiasaan kotor memiliki kemungkinan lebih besar sakit dibandingkan mereka yang hidup dilingkungan bersih. Karena itulah bersih menjadi tindakan yang humanis dan manusiawi. Bersih menjadi tindakan yang mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai makhluk tertinggi dalam tataran penciptaan. Kesehatan yang menjadi proses kelestarian hidup, merupakan ekspresi manusia dalam mengungkapkan rasa syukur atas penciptaan hidupnya.

Hal yang sama bisa dipahami dengan senyum. Senyum adalah ungkapan rasa suka cita, bahagia. Tidak seorang pun yang menggunakan senyum sebagai cara mengungkapkan kesedihan. Manusia yang memiliki kebiasan senyum adalah manusia yang menghadapi hidup dengan bahagia. Karena itu senyum memengaruhi suasana di luar dirinya menjadi bahagia pula. Kekuatan senyum secara positif membangun lingkungan yang positif. Ia bagai magnet yang menarik orang lain pada dirinya.  Masyarakat yang memiliki kebiasaan bersih dan senyum adalah masyarakat yang hidupnya dipenuhi rasa syukur.

Spirit Kedua: Bersih dan Senyum itu Keramahan

Bersih menjadi pertanda bahwa masyarakat mencitai alam lingkungannya. Mereka adalah masyarakat yang ramah dengan alam sekitarnya. Demikian pula senyum, menjadi simbol manusia yang ramah (hospitality) terhadap orang lain. Senyum menjadi pertanda konkret bahwa ia bersahabat dengan orang lain. Bahkan binatang buas pun berubah menjadi jinak karena senyum.

Spirit Ketiga: Bersih dan Senyum itu Tindakan Ibadah

Semua agama mengajarkan bersih dan senyum sebagai tindakan ibadah. Setiap orang yang menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan dirinya telah melakukan tindakan ibadah. Islam mengajarkan dengan jelas, “senyum bersumber dari iman dan menjadi bagian dari iman” Agama Katolik pun mengajarkan hal yang sama. Manusia sebagai ciptaan tertinggi memiliki tugas memelihara alam semesta melalui budaya bersih. Dalam membangun budaya bersih ini, agama Katolik mengajarkan pertobatan ekologis, seperti tidak menggunakan styrofoam, dan plastik, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak merusak lingkungan.

Demikian pula senyum. Dalam ajaran agama, senyum sebagai bagian dari iman. Islam menegaskan dimensi ibadah dari senyum.  “Senyummu ketika berjumpa saudaramu adalah ibadah.” (HR al-Baihaqi no. 7935).Katolik mengajarkan senyum sebagai tindakan cinta kasih. Cinta kasih sendiri adalah inti dari ajaran Yesus.

Itulah tiga makna yang terkadung dalam spirit kodrati budaya bersih dan senyum, ungkapan syukur, keramahtamahan dan tindakan ibadah. Spirit ini kiranya mendorong semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya bersih dan senyum.

Sumber:http://kakashikaka.blogspot.co.id/
Sumber:http://kakashikaka.blogspot.co.id/
Strategi Membangun Budaya Bersih dan Senyum

Pentingya budaya bersih dan senyum selain hal itu menjadi spirit kodrati alam dan masyarakat Indonesia, budaya bersih dan senyum akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah air. Hal ini menjadi sangat penting mengingat pemerintah memiliki cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia. Membangun budaya bersih memang tidak mudah. Hal ini menyangkut mentalitas masyarakat yang terbiasa hidup berdampingan dengan lingkungan kotor. Masih sering terlihat, masyarakat membuang sampah sembarangan. Masih sering dijumpai dari dalam mobil mewah sampah dibuang ke luar. Selokan dan sungai masih sering tersumbat oleh tumpukan sampah. Di mal dan hotel mewah masih sering pengunjung merokok sembarangan. 

Tidak berlebihan jika pada tahun ini Indonesia dinyatakan oleh World Bank sebagai Negara penyumbang sampah terbesar nomor dua di dunia, sebagaimana disampaikan oleh ibu Musyarafah, wakil ketua GBS. Mentalitas seperti ini memang tidak mudah dirubah karena masyakarakat selama ini terbiasa dengan lingkungan kotor. Disadari masyarakat perkotaan adalah masyarakat urban dari desa. Di desa mereka biasa hidup dengan lingkungan yang kotor. Di kampung binatang hidup dalam satu rumah dengan pemiliknya. Sapi dan kambing dipelihara dibelakang rumah. Bau kotoran sapi dan kambing sangat menyengat menjadi hal biasa. Bahkan demi keamanan, binatang peliharaan pada malam hari dibawa masuk ke rumah. Kebiasaan seperti itu sangat sulit dirubah manakala mereka tinggal di kota.

Budaya bersih dan senyum merupakan upaya merubah budaya lama. Ini adalah salah satu cara merevolusi mental masyarakat. Kendati hal ini tidak mudah, gerakan budaya bersih dan senyum yang digaungkan oleh kemenko maritim harus dilakukan secara massif oleh semua pihak. Berikut ini beberapa upaya yang menurut saya bisa dilakukan agar GBS bisa menjadi gerakan massif dan efektif.

  1. Bekerja Sama dengan Lembaga Pendidikan

Kemenko maritim berkerja sama dengan kementerian pendidikan untuk mensosialisasikan budaya bersih dan senyum. Ini menjadi upaya membangun generasi yang berkualitas pada era mendatang. Kendati saat ini satuan pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi telah membangun budaya bersih dan sehat. Akan tetapi hasilnya masih belum maksimal. Hal ini karena budaya bersih dan senyum baru sekadar ajakan belum menjadi dorongan intrinsik bagian dari proses pendidikan nilai yang terstruktur dalam kurikulum. Budaya bersih dan senyum harus dimasukan dalam kurikulum pendidikan nasional dalam ranah kompetensi inti. Dengan demikian dalam setiap kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas terdapat eksplorasi nilai budaya besih dan senyum.

Sumber:https://belajar.kemdikbud.go.id
Sumber:https://belajar.kemdikbud.go.id
  1. Bekerja Sama dengan Lembaga Keagamaan

Kemenko maritim juga harus bekerja sama dengan lembaga atau institusi keagamaan. Hal ini menjadi penting karena diluar masyakarat sekolah dan universitas ada masyarakat umum (masyarakat social dan masyarakat pasar) Didalam masyarakat social dan pasar ini para ulama dan pimpinan agama mengambil peran penting dalam pembentukan karakter masyarakat. Bukankah budaya bersih dan senyum bersumber dari iman dan bagian dari iman? Karena itulah tokoh agama dan pemimpin agama memiliki peran penting dalam perwujudan iman.

  1. Bekerja Sama dengan Kepala Daerah Provinsi dan Kota

Gerakan yang dicanangkan oleh kementerian dalam tingkat pusat akan lebih efektif ketika diturunkan kepada setiap kepala daerah dan kota. Kemenko maritim bersinergi dengan kepala daerah dan kota secara bersama-sama membuat kegiatan-kegiatan yang tersetruktur dan sistematis guna membudayakan hidup bersih dan senyum di setiap daerah dan kota. Pembiayaan pun akan lebih ringan karena dianggrkan dalam APBN dan APBD. Untuk memacu semangat membangun budaya bersih dan senyum, kemenko maritim bisa membuat kompetisi antar kepala daerah dan kota menjadi daerah yang paling bersih dan masyarakat yang paling ramah melalui senyum

  1. Bekerja Sama dengan Kelurahan dan Desa

Kerja sama dan program yang diturunkan kepada kepala daerah dan kota kemudian diteruskan kepada setiap kelurahan dan desa. Dengan menggerakkan setiap elemen yang ada di kelurahan dan desa, secara khusus kelompok Karang Taruna, program budaya bersih dan senyum dapat menjadi lebih efektif dan massif. Tentu diharapkan setiap keluarga dalam setiap kelurahan dan desa mendapatkan sentuhan program budaya sehat dan senyum. Ini akan sangat dashyat perngaruhnya.

  1. Bekerja Sama dengan BKKBN

Bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi bagian penting untuk mewujudkan budaya bersih dan senyum dalam setiap keluarga di Indonesia. Pasalnya, BKKN adalah lembaga yang sangat intensif dalam membangun keluarga yang berkualitas. Keluarga yang berkualitas tentu saja keluarga yang memiliki kebiasaan dan budaya bersih, bersih lingkungan fisik dan bersih rohani.

  1. Bekerja Sama dengan Kementerian Pariwisata

Penting bagi kemenko maritim menggandeng kementerian pariwisata untuk mensukseskan program GBS. Kementerian pariwisata adalah kementerian yang sangat berkepentingan dengan out put program ini. Kesuksesan program GBS akan meningkatkan citra positif pariwisata Indonesia, dan tentu meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia

Selain berkerja sama dengan lembaga dan pihak-pihak yang terkait sebagaimana saya sebutkan di atas, memastikan tersedianya sarana pendukung disetiap lokasi publik merupakan factor penting untuk kesuksesan. Sarana pendukung itu antara lain, tempat sampah yang ramah lingkungan. Masih sering terjadi terutama di tempat-tempat umum/public tidak tersedia tempat sampah ramah lingkungan sehinga masyarakat membuang sampah disembarang tempat. Selain itu, tulisan-tulisan pengingat sebaiknya ditempel ditempat-tempat titik berkumpul. Tulisan-tulisan pengingat ini adalah bagian penting untuk membangun kebiasaan positif.

Dengan berbagai upaya dan kerja sama dengan berbagai pihak, kita yakin budaya bersih dan senyum bisa menjadi budaya yang menyebar luas kepada masyarakat Indonesia.  Sungguh lingkungan yang bersih dan sehat dengan masyarakat yang ramah karena senyum yang menjadi bahasa persatuan. Itu cita-cita yang sangat mungkin menjadi kenyataan manakala semua berjuang melakukan hal yang sama; bukan utopia yang menghibur hati belaka. Sungguh bangga menjadi orang Indonesia karena lingkungannya bersih dan masyarakatnya selalu mengulum senyum pertanda hidup yang berlimpah rasa syukur. Semoga kemenko maritim bisa mewujudkan cita-cita luhur nan mulia ini.

https://www.facebook.com/Maspungwangto

https://twitter.com/Masaeguspung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun