Mohon tunggu...
Bima EkaSaputra
Bima EkaSaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Publikasi

Berita Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Universitas Jember Melakukan Observasi Bersama Ketua RT dan RW untuk Atasi Sampah

13 Juni 2022   09:09 Diperbarui: 13 Juni 2022   09:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Problema tentang sampah pada faktanya masih berlanjut hingga saat ini, entah dari segi penanganan, pengolahan, bahkan saat membuang sampah itu sendiri. Masih banyak kita jumpai orang-orang yang membuang sampah sembarangan seperti sampah rumah tangga ke selokan atau sungai.

Ada pula kebiasaan lain yakni membakar sampah sehingga mengancam kesehatan udara di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Tidak seperti daerah perkotaan, Desa Sidomukti yang bisa dikatakan berada di daerah dataran tinggi membuat akses keluar dari desa harus menempuh jarak yang cukup jauh khususnya ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga hampir seluruh masyarakat di desa ini memiliki kebiasaan membakar sampahnya, baik itu di rumah sendiri-sendiri atau ada juga yang berkelompok.

Setelah melakukan pengamatan dan bertanya ke beberapa warga disini, Mahasiswa KKN UMD Kelompok 6 pun berkoordinasi lebih lanjut kepada ketua RT dan RW yang ada di Dusun Ledok, Desa Sidomukti. Koordinasi yang dilakukan tentunya tidak hanya sekali, karena perlu perencanaan yang matang dan juga mengetahui secara pasti kondisi sebenarnya di wilayah RT dan RW yang dijadikan sasaran lokasi.

Mahasiswa KKN unej Kelompok 6 Universitas Jember tentunya menyusuri titik-titik lokasi dimana terdapat tumpukan sampah, baik itu di daerah kering di sekitar rumah warga atau di aliran air selokan hingga menuju ke sungai. Seluruh lokasi di wilayah RT dan RW yang menjadi target sasaran juga sudah ditelusuri sembari didampingi oleh Ketua RT ataupun RW setempat yang lebih mengerti tentang kondisi disana.

“Kebiasaan membakar sampah masyarakat disini sebenarnya tidak baik apalagi mengganggu kesehatan udara, tapi bagaimana lagi lahan tebatas. Saya juga setuju dengan program kalian karena kami juga sebenarnya menginginkan hal itu namun sampai saat ini tidak ada pilihan lain selain membakar sampah,” ujar Ketua RW disini.

Koordinasi dengan masyarakat dan pihak-pihak seperti ketua RT, RW, Kepala Desa, serta Kepala Dusun pun terus dilakukan demi memaksimalkan pengadaan program sanitasi lingkungan ini. Kordinasi lanjutan tersebut juga dimaksudkan agar program yang dipilih dan direncanakan dapat berjalan dengan baik dan efektif untuk diterapkan di desa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun