Mohon tunggu...
Bima ArdiAlfarizi
Bima ArdiAlfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Amankah Konsumsi Antibiotik?

14 Juni 2022   20:02 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk melakukan ini, telah diubah semua antibiotik yang berbeda (baik pil atau cairan) menjadi jumlah

standar yang dikonsumsi satu orang dalam sehari. Unit ini disebut defined daily dose (atau DDD).

Kemudian, kami membagi jumlah total DDD di suatu negara dengan total populasi untuk mendapatkan

DDD per kapita. Dengan cara ini, kita dapat membandingkan konsumsi antibiotik antara berbagai negara

dan melihat perubahan dari waktu ke waktu. Telah dibagi menjadi beberapa kelompok negara

berdasarkan pendapatan, berpenghasilan tinggi, berpenghasilan rendah dan menengah;

1. Masyarakat dengan penghasilan rendah cenderung berurusan dengan tingginya penyakit

menular dan rendahnya konsumsi antibiotik. Hal ini pasti disebabkan oleh terbatasnya akses

terhadap pengobatan yang ada.

2. Sebaliknya, masyarakat dengan penghasilan tinggi, masalahnya bukan lagi tentang akses, tapi

tentang penggunaan yang tidak perlu dan resep yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun