Kekurangan pada buku ini terletak pada tidak adanya penjelasan ketika teks berbahasa Inggris, bahkan pada halaman 277 terdapat bahasa Perancis yang dimana tidak semua orang mengerti arti dari bahasa tersebut. Buku ini sebenarnya sangat cocok untuk melihat kembali bagaimana sesat pikir dapat membuat sebuah pemberontakan yang besar. Dari buku ini bisa dipelajari bagaimana seharusnya pemikiran yang liar tidak boleh menjadi radikal. Terlepas dari itu semua, tidak bisa dipungkiri bahwa Soe Hok Gie merupakan seorang sejarawan muda yang bisa dijadikan sebagai bahan edukasi dan inspirasi bagi generasi kini dalam memperjuangkan keutuhan suatu bangsa. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H