Mohon tunggu...
Bima Reginawan
Bima Reginawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Potret KehidupanPKL di Lingkungan Industri

11 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 12 Juni 2024   00:14 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar 1. Pedangang kaki lima ( Pak Rizal) Sumber : Dokumentasi Pribadi peneliti

 Gambar 1. Pedangang kaki lima ( Pak Rizal) Sumber : Dokumentasi Pribadi peneliti
 Gambar 1. Pedangang kaki lima ( Pak Rizal) Sumber : Dokumentasi Pribadi peneliti

Berdasarkan hasil studi lapangan jam 09.00 -- 11.00 para pedagan kaki lima sudah berada di lokasi yang sudah mempunyai lapak menyiapkan kebutuhan berjualan di lapaknya, seperti pedagang yang sudah beraktivitas memulai mengoreng penjualanya dan ada juga yang baru berdatangan kelapaknya masing -- masing. Namun berbeda dengan pedagang kaki lima yang belum mempunyai lapak tentu harus mencari lapak terlebih dahulu, terkadang mendapatkan lapak tidak tepat di depan PT Shoetown Ligung Indonesia. Umumnya permasalahan atau tantangan yang dihadapi Pedagang Kaki Lima yang sudah berjualan cukup lama yaitu Keterbatasan Ruang, Kurangnya jalur Pedestiran yang memadai, Keterbatasan Keselamatan dan Perubahan Iklim.

Dapat disimpulkan untuk tangtangan Pedagang kaki lima di sekitaran ada beberapa tangtangan yang pertama adalah :

 a).Keterbatasan Ruang : Pedagang kaki lima biasanya mengambil ruang pingir jalan, mengganggu kenyamanan pejalan kaki dan mengakibatkan konflik dengan arus kendaraan yang berakibat permasalahan lalu lintas dan tinggi tingkat kecelakaan

b).Kurangnya Jalur Pedestrian yang memadai : Kurangnya pedestrian yang memadai sangat berdampak pada keselamatan jiwa pejalan kaki, sehingga pedagan kaki lima harus berjalan berdampingan dengan pengendara sehingga menimbulkan kekhawatiran yang dialami pejalan kaki

c).Keterbatasan keselamatan : Pedagang kaki lima juga menghadapi resiko keamanan, seperti kehilangan barang, keamanan, dll.

d). Perubahan Iklim : Perubahan iklim seperti turun hujan pasti mengalami resiko, tentunya ketika turun hujan tingkat pendapatan akan menurun karena sejumlah karyawan tidak membeli dagangan mereka.

Salah satu pedagang Bakso Cuangki Pak Dayat yang sudah berjualan 3 tahun mengalami tangtangan/masalah berjualan yaitu ketika Perubahan cuaca. Penjualan Bakso cuangki nya pasti akan turun karna karyawan yang jarang membeli dan tidak keluar pabrik seperti biasanya karena hujan. Dan tentunya tidak ada tempat yang luas untuk menampung sejumlah karyawan ketika membeli Bakso cuangki. Pendapatan normal Bakso Cuangki Rp.300.000/hari tapi ketika hujan mengalami penurunan Rp. 50.000 -- 100.000/ hari, jadi ketika seharian hujan pendapatan hanya Rp. 200.00 -- 250.000/hari. Hal ini sangat menjadi masalah utama ketika perubahan iklim akan terjadi

Pak Dayat Mengatakan "Selama saya berjualan yang paling menjadi masalah itu hujan a, karena kan tidak ada tempat buat karyawan yang jajan, peluang berjualan di depan pabrik ini cukup besar a bagi saya karena bisa mencukupi kebutuhan sehari -- hari. Harapannya semoga ada fasilitas yang memadai untuk pedagang kaki lima seperti kita"

Gambar 2. Pedangang Kaki lima ( Pak Dayat ) Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
Gambar 2. Pedangang Kaki lima ( Pak Dayat ) Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
 

Dalam penelitian ini, kita juga menemukan bahwa pedagang kaki lima di lingkungan industri memiliki beberapa permasalahan, seperti masalah kebersihan, kemacetan, keindahan, dan ketertiban. Namun, mereka juga memiliki beberapa kelebihan, seperti kemampuan untuk memberikan kontribusi pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun