Mohon tunggu...
Zakiya Salsabila
Zakiya Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Nonton Drakor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masyarakat Madani (Civil Society)

21 November 2022   00:14 Diperbarui: 21 November 2022   00:23 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat madani? Apakah istilah ini masih sangat asing di mata kalian kompasioner? Padahal ternyata hal inilah yang menjadi salah satu konsep kehidupan bermasyarakat yang sangat dibutuhkan agar terhindar dari konflik-konflik yang muncul karena adanya perbedaan.

Masyarakat madani atau istilah dalam bahasa inggris disebut civilized/civil society mempunyai arti masyarakat yang berpradaban, serta membangun, menikmati, dan memaknai kehidupannya. 

Atau, masyarakat madani bisa disebut sebagai suatu kelembagaan sosial yang melindungi warga negara dari kekuasaan negara yang berlebihan, bahkan dapat juga ditetapkan sebagai tiang utama kehidupan politik yang demokratis, sebab tidak hanya melindungi warga dalam berhadapan dengan negara tetapi juga merumuskan dan juga menyuarakan aspirasi masyarakat. 

Disisi lain, sebenarnya istilah masyarakat madani dengan civil society (masyarakat sipil) ini sedikit berbeda, istilah masyarakat madani ini identik dengan sebuah masyarakat yang dirujukkan dengan yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW, sedangkan untuk civil society (masyarakat) sipil ini adalah konsep yang merujuk pada apa yang terjadi di Eropa Barat.

Pada dasarnya mayarakat madani atau civil society ini memiliki pengertian yang berbeda-beda dari beberapa tokoh. Terdapat beberapa pengertian dari masyarakat madani menurut para ahli, dijelaskan sebagai berikut:

1.  Menurut Mun'im (1994)

Menurut Mun'im masyarakat madani adalah tatanan gagasan etis yang mengejawantah (mewujudkan, melaksanakan, atau memanifestasikan suatu posisi) dalam berbagai tatanan sosial dan yang paling penting dari gagasan ini adalah upaya menyelaraskan berbagai konflik kepentingan antar individu, masyarakat, dan negara.

2.  Menurut Mahasin (1995)

Istilah masyarakat madani menurut mahasin yakni masyarakat madani sebagai terjemahan bahasa inggris, masyarakat madani. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu civitas dei yang artinya kota illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata sipil akhirnya membentuk kata peradaban. Oleh karena itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota yakni masyarakat yang telah berperadaban maju.

3.  Menurut Hefner

Hefner mengatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang bercirikan demokratisasi dalam intraksi dalam masyarakat yang semakin pluralistic dan heterogen. Nah dalam keadaan seperti ini, manusia diharapkan mampu menata diri serta mengembangkan kesadaran diri untuk mewujudkan peradaban. Pada akhirnya mereka mampu menghadapi dan berpartisipasi dalam situasi global yang kompleks, pernuh perbedaan, dan persaingan.

4.  Menurut Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim adalah seorang politikus senior sekaligus wakil perdana menteri yang berasal dari Malaysia. Menurutnya, masyarakat madani ialah sistm sosial yang subur berdasarkan pada prinsip moral untuk menjamin keseimbangan antara kebebasan perseorangan dengan kestabilan masyarakat. Namun, pada dasarnya masyarakat madani memiliki multi makna yaitu masyarakat yang demokratis, aspiratif, toleransi, mampu berkoordinasi, integral, dan beberapa hal lainnya, tetapi pada intinya masyarakat madani adalah masyarakat yang demokratis.

5.  Menurut Ernest Gellner

Menurut Elnest Gellner masyarakat madani adalah masyarakat yang terbangun atas dasar berbagai NGO (Non Govermment Organization) yang bersifat otonom serta tangguh untuk menjadi penetral kekuasaan negara. Masyarakat madani akan terwujud ketika terjadi tatanan masyarakat yang harmonis, bebas dari eksploitasi, dan penindasan atau suatu kondisi komunitas yang jauh dari monopoli kebenaran dan kekuasaan.

Secara umum masyarakat madani diartikan sebagai masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten, memiliki perbandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui emansipasi, dan hak asasi, dan beberapa hal lainnya, namun pengertian yang paling dominan adalah diartikan sebagai masyarakat yang demokratis.

Masyarakat madani dikatakan sebagai masyarakat yang demokratis maksudnya adalah dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat serta mewujudkan kepentingan-kepentingannya, kemudian pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya untuk kreatifitas warga negaranya guna mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya.

Pengertian serta latar belakang masyarakat madani timbul karena adanya beberapa faktor yakni adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi atau menguasai masyarakat dalam berbagai bidang supaya patuh serta taat kepada para penguasa. Masyarakat diasumsikan sebagai orang-orang yang tidak memiliki kemampuan yang baik (maksudnya adalah bodoh) dibanding dengan para penguasa yaitu pemerintah, adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan mereka.

Sejarah masyarakat madani dalam konsepsi islam merujuk pada apa yang terjadi pada masa Rasulullah SAW ketika beliau hijrah ke kota Madinah, dalam hal ini bisa dilihat bahwa masyarakat madani merujuk pada aktualisasi nilai-nilai islam dalam Al-Qur'an yang telah diterjemahkan Rasulullah SAW ketika hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah. 

Ketika Beliau hijrah dengan mengajak kaum muhajirin Rasulullah mencontohkan dengan kemudian menyusun serta membuat sebuah piagam yang hal itu merupakan kesepakatan bersama dari kaum muhajirin dan ansor dibawah bimbingan Rasulullah SAW bersama para umat beragama lain yang sudah ada lebih dahulu di kota Madinah (yahudi, nasrani, dan lain-lain). 

Mereka duduk dan membicarakan hal ini bersama-sama tentang konsepsi bermasyarakat dan bernegara yang saling toleransi, mengedepankan kesetaraan, saling tolong menolong, toleransi, dan menjadikan nilai-nilai keagamaan basis dalam kehidupan bermasyarakat.

Kemudian, terdapat beberapa faktor yang akan membangun masyarakat madani diantaranya adalah adanya perbaikan di sektor ekonomi dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat serta dapat mendukung kegiatan pemerintah, tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang memiliki komitmen untuk independen, terjadinya pergeseran budaya menjadi budaya yang lebih modern dan lebih independen, berkembangnya pluralisme (pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak setiap kelompok) dalam kehidupan yang beragam, serta adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik, adanya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang melandasi moral kehidupan. 

Dengan terwujudnya masyarakat madani di tengah-tengah kehidupan kita, maka sepantasnya kesejahteraan masyarakat akan dapat terealisasi dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun