Mohon tunggu...
Bilqis Raudhatul jannah
Bilqis Raudhatul jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sosial, kecantikan, jurnalistik, memasak

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Malam Hangat di Bandung: Dari Dago Tea House, Cafe Cap Dangu, hingga Cak Kohar

4 Januari 2025   21:44 Diperbarui: 4 Januari 2025   21:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi


Cap Dangu, hingga Cak Kohar;
Sepulang dari Dago Tea House, saya merasa malam itu terlalu indah untuk diakhiri begitu saja. Udara malam Bandung yang sejuk dan suasana hati yang ceria membuat saya memutuskan untuk melanjutkan malam bersama teman-teman kuliah ke sebuah kafe yang sedang populer, yaitu Caf Cap Dangu. Kafe ini terletak di Jl. Tubagus Ismail VIII No.45, Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40134. Lokasinya berada di tengah area perumahan, memberikan kesan tenang dan jauh dari keramaian jalan besar.


Berbeda dengan sore sebelumnya yang saya habiskan bersama teman-teman SD, kali ini saya bersama teman-teman kuliah seperti Ayu, Chika, Malika, Toriq, Reva, dan beberapa teman lainnya. Saat tiba di Caf Cap Dangu, kami langsung terpesona oleh suasana kafenya yang unik dan sangat estetik. Bangunan kafe ini didesain menyerupai rumah tradisional dengan dominasi material kayu yang memberikan nuansa hangat sekaligus nyaman. Ditambah dengan pencahayaan temaram dan dekorasi tanaman hijau yang tertata apik, tempat ini benar-benar terasa seperti oase di tengah kota.


Kami memilih tempat duduk di area semi terbuka, sebuah spot favorit yang memungkinkan kami menikmati udara malam sambil mengobrol santai. Suara angin yang lembut berpadu dengan gemericik air dari kolam kecil di sudut kafe menciptakan suasana yang begitu menenangkan. Percakapan kami mengalir tanpa henti, mulai dari cerita ringan tentang kuliah, rencana liburan yang belum terealisasi, hingga guyonan tentang hal-hal viral di media sosial. Kehadiran teman-teman membuat suasana malam itu terasa lebih hangat dan menyenangkan.


Tidak hanya berbincang, saya dan teman-teman perempuan lainnya, seperti Ayu, Chika, dan Malika, juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk membuat konten video. Caf Cap Dangu dengan suasana aesthetic-nya menjadi latar sempurna untuk merekam video TikTok yang sedang tren. Lampu-lampu gantung yang artistik, meja kayu klasik, dan sentuhan dekorasi tradisional menjadi perpaduan yang sempurna untuk hasil video kami. Namun, tentu saja, beberapa momen tawa pecah ketika ada take yang gagal atau gerakan yang kurang kompak.


Selain menikmati suasana, kami juga mencicipi berbagai menu yang ditawarkan oleh kafe ini. Salah satu kelebihan Caf Cap Dangu adalah variasi menunya yang menarik dengan harga yang terjangkau. Saya mencoba Lavender Matcha Latte, minuman unik yang memberikan rasa lembut dan harum. Teman-teman saya memesan Blueberry Choco Ice Cream dan beberapa makanan ringan seperti Cajun Fries. Semua makanan dan minuman tersaji dengan plating yang cantik, semakin mempertegas keindahan tempat ini.


Namun, waktu terasa berlalu begitu cepat. Kafe ini tutup pada pukul 22.00, sehingga kami harus beranjak meski sebenarnya masih ingin berlama-lama. Suasana hangat dan estetika Caf Cap Dangu membuat kami merasa betah, tetapi aturan tetaplah aturan. Setelah berdiskusi singkat, kami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan malam ke tempat lain yang buka hingga larut.


Pilihan kami jatuh pada Cak Kohar, sebuah tempat makan sederhana yang terkenal dengan sambalnya yang menggugah selera. Di sana, suasananya sangat berbeda tetapi tidak kalah menyenangkan. Kami memesan berbagai menu nasi dengan lauk-pauk yang menggoda. Percakapan yang tadinya ringan di Caf Cap Dangu berubah menjadi lebih mendalam di Cak Kohar. Kami mulai berbagi cerita pribadi, mimpi-mimpi besar yang ingin kami wujudkan, hingga keluh kesah yang selama ini jarang terucap.


Malam itu terasa seperti pengingat bahwa kebahagiaan sederhana bisa ditemukan dalam kebersamaan. Tidak peduli seberapa megah atau sederhananya tempat yang kami kunjungi, yang terpenting adalah orang-orang yang ada di sekeliling kami. Dari Dago Tea House yang megah, ke Caf Cap Dangu yang hangat dan estetis, hingga Cak Kohar yang sederhana namun penuh makna, semuanya memberikan pengalaman yang akan selalu saya kenang.


Ketika akhirnya waktu menunjukkan larut malam dan kami harus berpisah untuk pulang, ada rasa syukur yang tak terhingga di hati saya. Malam itu tidak hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga mempererat hubungan kami sebagai teman. Rasanya, setiap tawa, cerita, dan momen yang kami lewati bersama adalah hadiah yang tidak ternilai. Saya pun pulang ke kostan dengan hati yang penuh dan pikiran yang tenang, berharap ada lebih banyak malam-malam berharga seperti ini di masa depan.

Kesan Malam yang Hangat;
Malam itu menjadi salah satu pengalaman yang sulit dilupakan. Dari sore yang dihabiskan di Dago Tea House hingga malam santai di Caf Cap Dangu, lalu ditutup dengan obrolan hangat di Cak Kohar, semuanya terasa seperti perjalanan emosional yang penuh warna. Setiap tempat yang kami kunjungi memiliki daya tariknya masing-masing, memberikan suasana dan pengalaman yang berbeda, tetapi semuanya menyatu menjadi cerita yang sempurna.


Dago Tea House menawarkan pemandangan yang memukau dan suasana yang tenang, seolah menyambut kami dengan keindahan alam yang luar biasa. Tempat ini menjadi titik awal yang ideal untuk menghabiskan hari, di mana kami bisa menikmati momen bersama sembari meresapi keindahan kota Bandung dari ketinggian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun