Pada tahun 2023 World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa jika digabung, hepatitis B dan hepatitis C menyebabkan 1,1 juta kematian dan 3 juta infeksi baru setiap tahun. Sebanyak 350 juta orang hidup dengan infeksi virus hepatitis kronis dan 3.000 orang meninggal karena hepatitis setiap hari. Maka jika diuraikan, ada satu kematian hepatitis setiap tiga puluh detik. Lebih dari 8.000 orang terinfeksi hepatitis B dan C baru terjadi setiap hari, setara dengan lebih dari 5 infeksi setiap menit. Jika keadaan saat ini terus berlanjut, virus hepatitis dapat membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya daripada jumlah gabungan dari virus malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS pada tahun 2040.
Sedangkan untuk di Indonesia, Kemenkes memperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B. CDA Foundation mencatat angka kematian akibat hepatitis B di Indonesia mencapai 51.100 setiap tahun dan kematian akibat hepatitis C sebesar 5.942 tiap tahun pada 2016. Di Indonesia penyakit Hepatitis yang paling banyak diderita adalah hepatitis A, B dan hepatitis C.Â
Namun, sebenarnya apa itu hepatitis? Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hepatitis adalah peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti bakteri, virus, proses autoimun, obat-obatan, perlemakan, alkohol, dan zat berbahaya lainnya. Berdasarkan sifatnya, jenis hepatitis terbagi dua, yaitu akut dan kronis. Jenis hepatitis akut terjadi bisa secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara jenis hepatitis kronis berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. Penyakit hepatitis juga memiliki berbagai jenis, mulai dari hepatitis A, B, C, D, E, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, mari lebih mengenal virus ini serta cara pencegahannya!
Hepatitis A
Hepatitis A adalah hasil dari infeksi virus hepatitis A (HAV). Jenis hepatitis A termasuk dalam kategori penyakit akut jangka pendek. Hepatitis A menular lewat mulut. Siklus utamanya, virus hepatitis A akan menyerang hati melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A dapat dicegah dengan melakukan imunisasi, imunitas sementara dapat diperoleh dengan pemberian imunoglobulin (Ig) yang merupakan sejenis antibodi, dan hygiene personal.
Hepatitis B
Penyakit hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Jenis hepatitis B ini seringkali berkembang menjadi kondisi kronis yang berkelanjutan. Penyebaran kasus infeksi hepatitis B ini tergolong yang tinggi di dunia. Adapun, penularannya terjadi karena adanya kontak dengan HPV dalam cairan tubuh seperti darah, cairan vagina atau air mani, dan cairan tubuh lainnya. Alur penularan virus hepatitis B ini dapat terjadi melalui kontak seksual, berbagi jarum suntik atau alat suntik jenis obat lainnya, dan dari ibu ke bayinya pada saat persalinan. Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan imunisasi, tidak menggunakan barang orang lain, melakukan seks yang aman, tidak menjadi pendonor darah jika terinfeksi hepatitis, dan membersihkan ceceran darah.
Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Penyakit hepatitis C adalah salah satu infeksi virus yang menular melalui darah dan biasanya muncul sebagai kondisi jangka panjang. Sementara jalur kontak HCV terjadi melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani atau cairan vagina. Dikatakan bahwa hepatitis C termasuk penyakit yang berbahaya tetapi jarang ditemukan dalam kondisi akut. Tindakan pencegahan penularan hepatitis C hampir sama dengan pencegahan hepatitis B, antara lain menghindari kontak dengan darah penderita hepatitis C misalnya dengan menghindari pemakaian pisau cukur, sikat gigi, atau gunting kuku milik orang lain.
Hepatitis D