Mohon tunggu...
Bilqis A
Bilqis A Mohon Tunggu... Lainnya - Content Enthusiast

Berbagi ilmu mengenai biochar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pupuk Berbasis Biochar Dapat Meningkatkan Hasil Panen Hingga 90%

8 Maret 2024   11:22 Diperbarui: 8 Maret 2024   11:43 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri pertanian saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, penurunan kesuburan tanah, dan ketergantungan pada pupuk kimia. Tantangan ini mengakibatkan penurunan hasil panen dan ketahanan pangan nasional. 

Di tengah situasi ini, biochar muncul sebagai solusi alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil panen. Untuk menguji keefektifannya, WasteX telah melakukan banyak uji coba untuk melihat dampak biochar terhadap berbagai jenis tanaman. Hasilnya menunjukkan tingginya potensi biochar dalam meningkatkan hasil panen dan sekaligus mengurangi ketergantungan akan pupuk kimia.

Biochar sendiri adalah material yang menyerupai arang, namun memiliki tekstur yang jauh lebih berpori dan kaya akan kandungan karbon. Material ini dihasilkan melalui proses pirolisis, yaitu pemanasan bahan organik (biasanya limbah pertanian) dalam kondisi minim atau tanpa oksigen sama sekali.

Dampak Biochar terhadap Berbagai Tanaman

Uji coba dampak biochar dilakukan oleh WasteX terhadap berbagai tanaman yakni padi, jagung, ubi jalar, pakchoy, daun lobak, dan kakao. 

Biochar diaplikasikan ke tanah dengan cara disebar atau dicampurkan dengan tanah ketika membuat bedengan. Kemudian, dibuat paling tidak dua kelompok tanaman, yakni tanaman yang diberikan biochar dan tanaman yang tidak diberikan biochar.

Hasilnya cukup menjanjikan. Pada uji coba padi, penggunaan biochar dapat meningkatkan hasil panen padi hingga 38% dibandingkan dengan padi yang tidak diberikan biochar. Untuk tanaman lain, biochar meningkatkan hasil panen ubi jalar hingga 40% dan jagung hingga 90%. 

Dalam percobaan-percobaan tersebut, biochar dicampurkan dengan berbagai sumber unsur hara seperti pupuk urea, NPK, dan limbah alas kandang ayam. Hal ini dimaksudkan untuk “mengaktivasi” biochar sehingga dampak yang dirasakan bisa lebih cepat. 

Namun demikian, penggunaan pupuk-pupuk tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan dosis yang biasa dipakai oleh petani, yakni 50% dari jumlah biasanya. Dengan hanya menggunakan setengah dosis normal, campuran biochar dan pupuk tersebut mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan. Hal ini karena struktur biochar yang berpori dan dapat menyimpan nutrisi dan air lebih lama, sehingga unsur hara tersedia dan mendukung pertumbuhan tanaman secara lebih optimal.

Penggunaan biochar diharapkan dapat membantu para petani dalam menghadapi krisis pupuk, mengingat ketersediaannya yang kian susah didapat dan dengan harga yang melambung. Selain itu, dalam jangka panjang, biochar juga dapat menyuburkan tanah dan mengurangi kebutuhan akan pupuk sebanyak 25-75%.

Hasil uji coba tersebut dapat disimak dalam lebih detail dalam infografis yang dicantumkan pada awal artikel.

Dengan peningkatan hasil panen dan penurunan biaya pupuk, biochar berpotensi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani secara signifikan. Pertanian pun bisa menjadi bidang profesi yang lebih menarik bagi generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun