Mohon tunggu...
bily santoso
bily santoso Mohon Tunggu... wiraswasta -

crack on me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bolehkah Saya Bertanya Tentang Tuhan?

18 Februari 2012   13:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:29 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak kecil saya telah diajarkan tentang Tuhan, ada neraka dan ada pula surga. Orang yang jahat akan dimasukan ke neraka, yang baik diimasukan ke surga. Mereka telah mengajarkan saya bahwa agama saya yang paling benar, dan memang begitu katanya, sehingga tak terbesit dihati saya untuk bertanya2 lagi, apalagi untuk mempelajarinya. Jangankan membandingkan antar kitab2, mencari referensi saja saya sudah takut. Saya hanya percaya begitu saja, saya takut kalau2 saya salah dalam bertanya saya nantinya bisa berdosa.

Tapi ketika mulai berada dibangku universitas saya mulai bertanya, saya mulai bertemu dengan berbagai jenis orang dan menemukan keindahan2 buku2 referensi di perpustakaan tua. tak hanya dari itu, internet pun telah menjadi referensi saya salah satu web kegemaran saya adalah wikipedia, web ini menjelaskan banyak tentang Tuhan, tetapi karena saya sudah merasa percaya dengan agama saya, saya menolak mentah-mentah apa yang ada disana, mulai kumenggali lebih dalam lagi. aku membaca banyak sastra tentang agama. dan pada akhirnya pula aku menjadi bertanya2 kembali.

inilah dia yang ada diotakku:

Bagaimana eksistensi Tuhan? adakah yang bisa menjelaskan apa itu tuhan? apa itu agama? mengapa semua orang bisa percaya pada yang diajarkan agama? mengapa banyak sekali agama di dunia ini? agama mana yang paling benar? bagaimana aku Tahu, bahwa orang yang menulis kitab2 tersebut adalah seorang nabi? apakah nabi itu? apakah benar nabi itu mewakili perkataan "Tuhan"? apakah mereka benar-benar telah ditemui Tuhan? ataukah mereka adalah seorang filosof yang mencari suatu zat dasar pembentuk segalanya, dan karena tidak menemukan jawaban mereka menyebut itu Tuhan?

Suatu hari aku bingung.. ketika aku menyatakan bahwa aku bukanlah orang yang beragama, orang2 beragama itu benar2 membenciku. aku dianggap seorang yang durhaka. semua orang menjauhiku, mereka takut tertular pemikiranku. menurut apa yang telah kupelajari dalam kitab2 mereka, seharusnya mereka menyebarkan berita tentang tuhan kepada orang yang tidak percaya sehingga menjadi percaya, bukan justru membencinya? bukankah  sudah seharusnya orang dapat memilih apa yang diyakininya, bahkan untuk tidak bergama sekalipun. aku merasa sangat aneh melihat pemandangan ini agama harus menjadi tarik ulur, jika memang sesuatu itu mengandung kebenaran seharusnya orang tidak perlu takut dalam berbincang-bincang, bukan? mereka takut aku menyesatkan bagi mereka, bukankah mereka juga mempunyai pemikiran? bukankah tugas mereka menuntun orang yang tersesat? apakah mereka benar-benar percaya atau hanya ikut doktrin orang tua? apakah mereka terbayangi rasa takut jikalau berpikir melangkah keluar?

ahhh... saya terlalu sesat mungkin...

adakah yang bisa menyadarkan saya???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun