Selain itu, adab retorika dakwah mencerminkan respons baik dan buruk dari dai atau orator dalam segala media, seperti panggung, mimbar (media tradisional), radio, televisi (media konvensional), serta platform media sosial (new media).
Dai dan orator akan mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari netizen jika mereka mempraktikkan adab retorika dakwah dengan baik. Sebaliknya, jika mengabaikannya, mereka mungkin mendapat kritik dan celaan yang lebih pedas di dunia digital.
Meskipun menyampaikan pesan dakwah secara efektif, persuasif, dan informatif adalah penting, namun menjaga kesopanan, keramahan, dan budi pekerti dalam seluruh proses tersebut jauh lebih krusial.