Como 1907 telah mencuri perhatian para pecinta sepak bola belakangan ini. Penantian cukup lama terbayar sudah, Como berhasil promosi ke Serie A setelah 21 tahun menanti. Kepastian ini mereka dapat setelah Venezia yang sama - sama memperebutkan tiket promosi harus tunduk di Alberto Picco yang merupakan kandang dari Spezia. Sempat unggul di menit 17 melalui sundulan Jay Idzez, namun I Leoni alati (julukan Venezia) tidak bisa menjaga keunggulan mereka dan berakhir 2 - 1 untuk kemenangan Spezia. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh tim berjuluk I Lariani (julukan Como). Meskipun hanya bisa menghasilkan satu poin dari skor imbang 1 - 1 kala menghadapi Cosenza Calcio pada Sabtu (11/5/2024), Como dipastikan promosi ke Serie A Â dengan poin 73 bersama sang jawara Serie B, Parma Calcio. Simone Verdi menjadi pahlawan bagi Como berkat gol tunggal yang diciptakan dari titik putih. Berkat gol dan kekalahan Venezia di laga akhir, Como 1907 dapat kembali merumput di Serie A.
NamaPerjalanan Como menuju Serie A bukanlah suatu hal yang mudah. Como kerap mengalami kebangkrutan yang menyebabkan Como harus terlempar dari liga tertinggi di Italia (Serie A) ke liga amatir (Serie D). Tak lama berselang tim berjuluk I Lariani diambil alih oleh Akosua Puni Essien dan perlahan mulai bisa bangkit dari keterpurukan dengan kembali merumput di Serie C. Pada masa itu, Como seringkali mengganti pelatih demi kemajuan tim, tetapi hal itu tak kunjung membaik hingga tahun 2019. Tahun 2019, Como 1907 dibeli oleh Djarum. Diketahui pemilik perusahaan itu adalah Hartono bersaudara, yaitu Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.Â
Kehadiran Hartono bersaudara, perlahan namun pasti, memberikan dampak terhadap perkembangan klub. Komitmen Hartono bersaudara tercermin melalui investasi besar dalam infrastruktur olahraga baru, pengembangan akademi yang serius, dan renovasi stadion. Dampaknya terlihat pada musim 2020-2021, Como langsung memantapkan diri untuk promosi ke Serie B Italia setelah menjadi juara dengan meraih 75 poin.Â
Dua musim pertama, Como belum mampu menunjukan taji mereka di Serie B. Como lebih sering menempati posisi tengah klasemen dan bergerak sebagai tim medioker. Memasuki musim ketiga, Como mulai merombak jajaran kepelatihan mereka. Mereka memasukan nama Kurniawan Dwi Yulianto yang dipercaya untuk menjadi asisten pelatih dari Cesc Fabregas. Cesc Fabregas didatangkan pada tanggal 1 Agustus 2022. Awal kedatangan, Cesc Fabregas tidak langsung diangkat menjadi pelatih  melainkan sebagai pemain Como 1907. Ia bermain selama satu musim dan memutuskan untuk gantung sepatu pada tanggal 1 Juli 2023.  Usai pensiun dari karir sepak bola profesional, Cesc Fabregas memutuskan untuk melatih Como U-19 dan B. Fabregas merupakan pemegang saham Como dan kemudian terdapat nama Dennis Wise sebagai CEO klub dan Thierry Henry sebagai pemegang saham.Â
Cesc Fbregas adalah seorang gelandang tengah yang sangat berpengaruh dalam dunia sepak bola. Ia memulai karirnya di Barcelona sebelum pindah ke Arsenal pada usia muda dan menjadi bagian penting dari tim utama. Setelah sukses di Arsenal, ia kembali ke Barcelona sebelum akhirnya bergabung dengan Chelsea. Di Chelsea, ia meraih sejumlah gelar penting, termasuk dua gelar juara Liga Utama Inggris. Setelah itu, ia pindah ke Monaco sebelum kontraknya berakhir pada Juni 2022. Selama karirnya, ia memenangkan berbagai gelar di level klub dan menjadi salah satu gelandang terbaik di generasinya. Maka tidak akan diragukan lagi, dengan pengalaman yang mumpuni Cesc Fabregas bisa membawa Como 1907 kembali merumput di kasta tertinggi Italia. Tidak hanya kehadiran Cesc Fabregas, tetapi kehadiran banyak pemain yang berpengalaman bermain di eropa juga merupakan faktor yang membantu Como promosi ke Serie A. Pemain itu adalah Patrick Cutrone, Simone Verdi, Jean-Pierre Nsame, dan banyak pemain lagi yang pernah mencicipi merumput di berbagai liga top dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H