Sebagai contoh, ketika pasien datang pada kondisi darurat, tenaga kesehatan mampu memberikan perawatan yang cepat dan profesional. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal ketersediaan dokter spesialis.
Tantangan Kekurangan Tenaga Medis dan Spesialis
Salah satu kendala utama yang dihadapi RSUD Saparua adalah kekurangan tenaga medis, terutama dokter spesialis.
Saat ini, tenaga medis yang ada sebagian besar adalah dokter umum dan perawat. Program Nusantara Sehat (NS) yang mendatangkan dokter spesialis kebidanan telah memberikan kontribusi, tetapi kebutuhan tenaga medis lainnya seperti dokter spesialis anak, penyakit dalam, anestesi, dan obgyn masih belum terpenuhi.
Akibat kekurangan tenaga medis ini, masyarakat yang membutuhkan layanan spesialis, sering kali, harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Ambon, yang memang memiliki tenaga medis dan peralatan yang lengkap.
Hal ini, tentu menjadi beban, terutama bagi pasien dengan keterbatasan finansial.
Oleh karena itu, peningkatan jumlah dan kompetensi tenaga medis di RSUD Saparua menjadi kebutuhan mendesak yang harus mendapat perhatian pemerintah daerah dan pusat, terutama Kementerian Kesehatan.
Peran Edukasi Kesehatan bagi Masyarakat
Selain menyediakan layanan medis, RSUD Saparua memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi kesehatan.
Kegiatan seperti penyuluhan kesehatan dan sosialisasi pencegahan penyakit dapat membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat.
Dengan pengetahuan yang lebih baik, masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit dan menurunkan angka kesakitan.
Misalnya, penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Saparua, terutama dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Demikian juga, kampanye pencegahan penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah dapat menjadi langkah preventif yang efektif.