Untuk menghadapi tantangan ini, maka Pemprov DKI Jakarta dapat mempertimbangkan langkah-langkah konkret berikut:
Pertama, edukasi dan kampanye kesadaran masyarakat. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan air melalui kampanye, program edukasi, dan insentif untuk warga yang menggunakan sistem sanitasi yang baik.
Kedua, peningkatan teknologi pengolahan air. Memasang instalasi pengolahan air limbah di kawasan padat penduduk dan memanfaatkan teknologi canggih untuk membersihkan sungai.
Ketiga, pemberlakuan insentif bagi industri. Memberikan insentif pajak bagi industri yang menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbahnya.
Keempat, penguatan penegakan hukum. Memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang mencemari lingkungan, baik individu maupun perusahaan. Terhadap hal ini, Pemprov tidak boleh lemah.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, pencemaran air sungai dan air tanah di Jakarta adalah masalah serius yang memerlukan perhatian semua pihak.
Pemprov DKI Jakarta menghadapi tantangan besar, tetapi dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif, maka permasalahan ini dapat diatasi.
Masyarakat, juga memegang peran penting dalam menjaga kualitas air, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, hingga mendukung kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
Melalui langkah-langkah nyata dan komitmen bersama, Jakarta dapat menuju masa depan yang lebih bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H