Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Muara Angke, Kawasan Pesisir Jakarta yang Sering Langganan Banjir Rob

16 November 2024   21:17 Diperbarui: 17 November 2024   21:57 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anak-anak Muara Angke memanfaatkan momen banjir Rob untuk bermain, Jumat (16/11/2024) | Sumber: rri.co.id/Ilyas

Pertama, kerugian ekonomi. Ratusan rumah dan Pelabuhan Muara Baru yang terendam akibat banjir rob mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.

Sebagaimana yang kita ketahui, banyak warga di Muara Angke bergantung pada sektor perikanan sebagai sumber mata pencaharian.

Pelabuhan yang terendam akan mengganggu aktivitas bongkar muat ikan, yang menyebabkan penurunan pendapatan bagi nelayan, pedagang ikan, dan pekerja pelabuhan.

Selain itu, peralatan tangkap dan kendaraan warga seperti odong-odong, sering kali, mengalami kerusakan akibat terendam air asin, yang sulit diperbaiki dan memerlukan biaya besar.

Kedua, ancaman kesehatan. Air rob yang menggenangi pemukiman, sering, kali tercampur dengan limbah, baik domestik maupun industri.

Kondisi ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan demam berdarah. Di sisi lain, genangan air yang tidak kunjung surut memperburuk kualitas lingkungan hidup warga.

Ketiga, gangguan infrastruktur dan transportasi. Banjir rob tidak hanya melumpuhkan rumah tangga, tapi juga memengaruhi infrastruktur umum.

Jalan-jalan yang terendam menyulitkan mobilitas warga. Bahkan, dalam beberapa kasus, listrik harus dipadamkan untuk mencegah bahaya korsleting, sehingga memperparah kesulitan masyarakat.

Keempat, dampak psikologis. Bencana yang terjadi berulang kali, terutama di musim hujan, menciptakan tekanan psikologis yang mendalam bagi warga.

Ketidakpastian akan keselamatan rumah dan keluarga membuat mereka terus-menerus hidup dalam kecemasan. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental warga setempat.

Upaya Strategis untuk Penanganan Banjir Rob

Mengatasi banjir rob, tentu memerlukan pendekatan menyeluruh, mencakup aspek teknis, ekologis, sosial, dan tata kelola. Berikut ini beberapa langkah strategis yang dapat diambil Pemprov DKI Jakarta, selain membangun tanggul pengaman pantai dan menanam pohon bakau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun