Pilkada Jakarta 2024 telah memasuki babak terakhir. Debat ketiga yang bakal digelar pada Minggu 17 November ini cukup menyita perhatian publik karena mengangkat isu lingkungan perkotaan dan perubahan iklim.
Topik ini menarik untuk dibahas lantaran Jakarta sebagai ibukota Indonesia memiliki tantangan besar dalam hal tata kelola lingkungan dan keberlanjutan.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, yang digawangi oleh Ridwan Kamil, tampaknya memiliki keunggulan dalam menghadapi topik ini.
RK secara terbuka mengklaim penguasaan atas tema ini, berbekal pengalaman yang luas sebagai mantan Gubernur Jawa Barat dan sebagai ahli tata kota.
"Saya tujuh tahun jadi penasihat gubernur juga di bidang tata kota, kebetulan juga kurator IKN di bidang tata kota," ujarnya sebagaimana dikutip dari tribunnews.com.
Dalam tulisan ini, kita akan mengupas tiga alasan utama mengapa pasangan Cagub nomor urut 1 berpotensi unggul dalam debat ketiga Pilkada Jakarta.
Fokus kita meliputi: keahlian tata kota yang dimiliki Ridwan Kamil, pendekatan kebijakan perubahan iklim yang dirancang, dan pengalaman konkret dalam merancang solusi perkotaan yang dapat diadaptasi untuk Jakarta.
Pengalaman Tata Kota yang Kuat
Politikus Golkar yang akrab disapa Kang Emil ini, dikenal luas sebagai arsitek dan perancang kota, memiliki rekam jejak yang jelas dalam perencanaan tata kota.
Selama menjabat sebagai Wali Kota Bandung, ia sukses memperkenalkan beberapa kebijakan tata kota yang inovatif, seperti pembangunan ruang terbuka hijau dan perbaikan sistem transportasi publik.
Keberhasilannya tersebut, membuatnya semakin dikenal di lingkup nasional, bahkan melanjutkan peran strategisnya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Pengalaman RK di bidang ini memberikan pasangan nomor urut 1 keunggulan nyata dalam memahami kompleksitas tata kota Jakarta.
Kota ini, dengan segala tantangannya, memerlukan pendekatan yang matang untuk mengatasi masalah kemacetan, polusi udara, kepadatan penduduk, keterbatasan ruang hijau, pengelolaan sampah yang belum baik, dsb.
RK, diperkirakan bakal memaparkan visi untuk merevitalisasi kawasan-kawasan padat di Jakarta melalui penerapan konsep smart city yang pernah ia terapkan di Bandung dan Jawa Barat, di mana teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan pelayanan publik.
Selain itu, Jakarta menghadapi tantangan khusus terkait pengelolaan air dan drainase kota. Sebelumnya, RK telah merancang sejumlah proyek pengelolaan air, seperti revitalisasi sungai dan pengembangan waduk di Bandung.
Dengan latar belakang ini, dia diharapkan mampu mempresentasikan pendekatan kebijakan yang relevan bagi Jakarta, terutama dalam mengatasi banjir musiman yang sering kali menghantui warga ibukota.
Pendekatan Kebijakan dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah isu global yang tak terelakkan, dan Jakarta menghadapi dampak langsung dari perubahan ini, seperti kenaikan permukaan air laut dan suhu yang semakin tinggi.
Salah satu fokus penting dari debat ketiga adalah kemampuan para calon gubernur untuk menawarkan solusi konkret bagi tantangan ini.
RK telah menyatakan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan dalam berbagai kesempatan, baik ketika menjabat sebagai Wali Kota Bandung, maupun sebagai Gubernur Jawa Barat.
Pasangan calon nomor urut 1 diperkirakan bakal menyoroti perlunya perencanaan perkotaan yang memperhitungkan ketahanan terhadap iklim.
Misalnya, RK memiliki pengalaman dalam merancang bangunan-bangunan ramah lingkungan dan menyusun kebijakan pengurangan emisi karbon.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkannya di Jawa Barat, seperti penggunaan energi terbarukan di gedung-gedung pemerintahan dan pengurangan penggunaan plastik, adalah langkah-langkah yang dapat dijadikan model untuk Jakarta.
Lebih lanjut, pasangan nomor urut 1, kemungkinan bakal menawarkan solusi konkret bagi sektor transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Jakarta sangat membutuhkan sistem transportasi yang mendukung pengurangan emisi karbon, tentu saja, dan RK mungkin bakal mengusulkan perluasan jalur sepeda, peningkatan transportasi publik, serta dorongan untuk adopsi kendaraan listrik.
Kebijakan-kebijakan ini tak hanya akan membantu mengurangi emisi, tetapi juga memberi dampak positif bagi kualitas udara yang lebih bersih dan sehat bagi warga Jakarta.
Pendekatan Kebijakan dalam Merancang Solusi Perkotaan
Selain teori dan visi, RK memiliki bukti nyata atas keberhasilan program-program perkotaan yang ia terapkan di Bandung dan Jawa Barat.
Misalnya, sebagai penasihat untuk beberapa kepala daerah (gubernur), ia terlibat dalam perancangan berbagai proyek infrastruktur perkotaan yang berhasil diterapkan.
Dalam debat ketiga ini, RK, kemungkinan bakal mengedepankan pengalamannya dalam menerapkan kebijakan-kebijakan yang konkret dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kita tahu bahwa, Jakarta adalah kota dengan populasi yang sangat besar dan kebutuhan yang beragam.
Ridwan Kamil memiliki segudang pengalaman dalam mengelola populasi besar selama di Jawa Barat, termasuk merancang fasilitas umum, yang dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat.
Salah satu konsep yang mungkin bakal ia angkat adalah penerapan ruang publik terbuka seperti taman kota, yang tidak hanya menyediakan tempat rekreasi bagi warga, tetapi juga menjadi area resapan air alami yang dapat membantu mengurangi risiko banjir.
Di samping itu, Ridwan Kamil memiliki komitmen terhadap inklusivitas dan aksesibilitas dalam mendesain tata kota.
Misalnya, di Bandung, ia memperkenalkan ruang-ruang publik yang ramah bagi semua kelompok masyarakat, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Sedangkan, untuk mengatasi area padat penduduk yang banyak dijumpai di Jakarta, RK mengaku telah menyiapkan sejumlah program menarik.
Menurutnya, penataan kawasan tak melulu harus diselesaikan dengan cara menggusur warga yang sudah sejak lama mendiami kawasan itu.
Dalam debat ketiga nanti, ia mungkin bakal menyoroti pentingnya infrastruktur yang dapat diakses oleh semua warga, termasuk pejalan kaki, pengguna transportasi umum, dan komunitas rentan.
Kesimpulan
Dengan keahlian di bidang tata kota, komitmen terhadap perubahan iklim, dan pengalaman nyata dalam mengimplementasikan kebijakan perkotaan, pasangan nomor urut 1, yang digawangi oleh Ridwan Kamil, nampaknya memiliki peluang besar untuk unggul dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024.
Topik tentang tata kota dan perubahan iklim menjadi area di mana RK dapat memanfaatkan pengalaman dan visinya untuk menawarkan solusi konkret bagi masa depan Jakarta yang lebih baik.
Debat terakhir ini bukan sekadar ajang untuk mempertunjukkan kemampuan berbicara atau janji-janji politik semata, tetapi juga menjadi panggung bagi para calon untuk menyampaikan visi mereka yang matang dalam menjawab tantangan kota Jakarta.
Dengan latar belakang RK yang kuat dalam tata kota, Jakarta bisa melihat harapan baru menuju kota yang lebih tertata dan ramah lingkungan di bawah kepemimpinan pasangan nomor urut 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H