Pendidikan yang merata dan mudah diakses merupakan salah satu kebutuhan mendasar dalam masyarakat modern, terutama di kota besar seperti Jakarta.
Sebagai ibu kota Indonesia yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya, Jakarta menghadapi tantangan besar dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas yang inklusif bagi warganya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tengah mempersiapkan regulasi untuk meluncurkan program sekolah gratis di sekolah swasta.
Melalui program mulia ini, diharapkan setiap anak usia sekolah di Jakarta bisa mendapatkan hak mereka atas pendidikan, terlepas dari latar belakang ekonomi.
Dalam tulisan ini akan dibahas tiga aspek penting yang melatarbelakangi program ini, mulai dari alasan di balik pelaksanaannya, kerangka regulasi yang sedang dipersiapkan, hingga manfaat positif yang diharapkan bagi siswa dan masyarakat luas.
Mengapa Program Sekolah Gratis Dilakukan di Jakarta?
Memang, Jakarta memiliki banyak sekolah negeri yang tersebar di seluruh wilayah, namun jumlahnya tidak selalu cukup untuk menampung seluruh siswa.
Tentu ini menjadi tantangan ketika kapasitas sekolah negeri terbatas, sedangkan banyak keluarga yang membutuhkan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka tidak mampu membayar sekolah swasta.
Selain itu, meskipun program Kartu Jakarta Pintar (KJP) sudah ada untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu, bantuan ini tidak selalu mencukupi biaya sekolah di sekolah swasta, sehingga menyebabkan kendala dalam menyelesaikan pendidikan.
Karena itulah, program sekolah gratis ini dirancang dan dilaksanakan di Jakarta dengan beberapa maksud berikut ini.
Pertama, untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi. Dengan adanya program sekolah gratis di sekolah swasta, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada.
Masih banyak anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA karena kendala biaya, dan sebagian besar dari mereka adalah siswa dari keluarga kurang mampu.
Program ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mendukung hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkendala faktor ekonomi.
Kedua, untuk meningkatkan partisipasi pendidikan. Menurut data yang disampaikan oleh Plt Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo, masih terdapat anak-anak putus sekolah di Jakarta akibat kondisi ekonomi. (Sumber: DETIK.com).
Program sekolah gratis ini diharapkan bisa mendorong partisipasi pendidikan, terutama pada tingkat dasar hingga menengah, sehingga lebih banyak anak bisa menuntaskan pendidikannya.
Dengan adanya program sekolah gratis di sekolah swasta, partisipasi pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu akan semakin terjamin.
Ketiga, untuk memenuhi hak pendidikan untuk semua. Pendidikan adalah hak yang harus bisa diakses oleh semua anak. Hak ini dijamin oleh konstitusi negara Indonesia.
Program ini diharapkan menjadi solusi untuk memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak di Jakarta yang kehilangan kesempatan belajar hanya karena keterbatasan biaya.
Pemprov DKI Jakarta, bersama Dinas Pendidikan dan DPRD, ingin memastikan bahwa setiap anak usia sekolah mendapat layanan pendidikan yang berkualitas, tuntas, dan merata.
Dengan demikian, maka cita-cita untuk mencetak generasi emas - penerus yang cerdas dan berkualitas semakin bisa terwujud.
Bagaimana Regulasi Pelaksanaan Program Ini?
Pertanyaannya, bagaimana dengan regulasi pelaksanaan program mulia ini? Saat ini, Disdik DKI Jakarta masih melakukan kajian mendalam untuk merancang regulasi yang tepat agar program sekolah gratis di sekolah swasta dapat berjalan dengan baik.
Menurut Purwosusilo, terdapat beberapa aspek regulasi yang sedang dipertimbangkan, yang akan dibahas berikut.
Pertama, Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub). Untuk mengimplementasikan program ini, tentu diperlukan dasar hukum yang kuat.
Pertama-tama, akan ada Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi landasan utama. Saat ini, rancangan Perda tersebut sudah dalam tahap pembahasan di DPRD DKI Jakarta dan Bapemperda (Badan Pembentukan Peraturan Daerah).
Setelah Perda disahkan, regulasi teknisnya akan disusun melalui Peraturan Gubernur (Pergub) yang akan mengatur skema pelaksanaan, penyaluran dana, serta target sekolah dan siswa yang berhak mendapatkan fasilitas ini.
Kedua, kajian skema penyaluran dan monitoring. Sebelum mengesahkan regulasi, Disdik DKI Jakarta juga tengah mengkaji skema penyaluran dan pelaksanaan program ini.
Mulai dari besar anggaran yang diperlukan, metode penyaluran dana ke sekolah-sekolah swasta, hingga proses monitoring dan pertanggungjawaban dana akan diatur dengan detail agar program ini berjalan sesuai harapan.
Tujuannya adalah agar setiap anggaran yang disalurkan dapat diterima langsung oleh sekolah yang membutuhkan dan tepat sasaran.
Ketiga, sosialisasi ke sekolah dan masyarakat. Setelah regulasi ditetapkan, Dinas Pendidikan juga akan melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada sekolah swasta yang menjadi sasaran program ini, serta kepada masyarakat luas.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah memahami mekanisme program dan bisa menjalankannya dengan transparan, sedangkan masyarakat bisa mengetahui hak dan fasilitas apa yang bisa mereka akses melalui program sekolah gratis ini.
Keempat, skema pembiayaan dan sumber anggaran. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, Pemprov DKI Jakarta telah menyepakati besaran nilai anggaran yaitu sebesar Rp91,1 triliun, yang mencakup alokasi untuk program sekolah gratis ini.
Skema pembiayaan akan mencakup biaya operasional pendidikan, serta biaya personal untuk siswa yang membutuhkan bantuan tambahan di luar biaya pendidikan formal. Dengan alokasi anggaran yang memadai, program sekolah gratis ini diharapkan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
Manfaat Positif Program Sekolah Gratis bagi Siswa di Jakarta
Dengan adanya program sekolah gratis di sekolah swasta, ada banyak manfaat yang dapat dirasakan, baik oleh siswa, orang tua, maupun masyarakat secara umum. Berikut ini beberapa manfaat utama yang diharapkan.
Pertama, akses pendidikan yang lebih luas. Program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa khawatir soal biaya.
Hal ini akan memperluas akses pendidikan di Jakarta dan memastikan bahwa lebih banyak anak usia sekolah bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan tuntas.
Kedua, meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan adanya program sekolah gratis yang didukung oleh regulasi dan monitoring yang ketat dari pemerintah, kualitas pendidikan diharapkan bisa semakin meningkat.
Dana yang disalurkan dapat digunakan oleh sekolah-sekolah swasta untuk memperbaiki fasilitas, meningkatkan kesejahteraan guru, atau menyediakan bahan ajar yang berkualitas. Dampaknya, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik dan fasilitas yang memadai.
Ketiga, mengurangi angka putus sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi anak-anak dari keluarga kurang mampu adalah risiko putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.
Dengan adanya program ini, diharapkan angka putus sekolah bisa ditekan. Setiap anak yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan bantuan pendidikan yang bisa digunakan untuk menutupi biaya sekolah secara penuh.
Keempat, mengurangi beban ekonomi keluarga. Program sekolah gratis tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga meringankan beban ekonomi keluarga yang kurang mampu.
Dengan adanya bantuan biaya pendidikan, orang tua dapat lebih fokus pada kebutuhan lainnya, seperti kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Ini juga akan berkontribusi dalam mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat.
Kelima, memperkuat rasa keadilan sosial di masyarakat. Program ini menjadi wujud nyata dari keadilan sosial yang diusung oleh pemerintah, bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan tanpa terkendala biaya.
Dengan adanya program sekolah gratis, diharapkan tidak ada lagi ketimpangan pendidikan antara siswa dari keluarga mampu dan tidak mampu. Semua anak akan memiliki peluang yang sama untuk menuntut ilmu dan menggapai masa depan yang lebih baik.
Penutup
Sebagai penutup, program sekolah gratis di sekolah swasta yang sedang dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta adalah langkah besar untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas.
Meskipun masih dalam tahap persiapan regulasi dan kajian, komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk meluncurkan program ini pada Juli 2025 mendatang menunjukkan keseriusan dalam memberikan solusi konkret bagi masalah akses pendidikan di Jakarta.
Dengan adanya program ini, harapannya setiap anak di Jakarta bisa menikmati pendidikan dasar hingga menengah tanpa terbebani biaya, dan angka putus sekolah bisa ditekan.
Lebih dari itu, program ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat, memastikan bahwa hak dasar untuk belajar dan berkembang tersedia untuk setiap anak di ibu kota.
Tentu saja, cita-cita mulia ini perlu didukung penuh oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat Jakarta. Tanpa kerjasama yang baik pendidikan inklusif sulit terwujud.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI