"Verifikasi -- Selamat, akun Anda telah diverifikasi."
Begitulah bunyi pesan notifikasi dari akun resmi Kompasiana yang muncul di layar ponsel saya. Saat membaca kalimat itu, saya terkejut sekaligus terharu.
Betapa tidak, sudah sekitar lima bulan sejak saya memenuhi syarat untuk mendapatkan Centang Biru, tepatnya sejak 7 Juni 2024. Namun, selama itu juga, verifikasi tersebut belum juga tiba.
Di masa penantian tersebut, saya sempat berpikir apakah keterlambatan ini disebabkan oleh pelanggaran yang pernah saya lakukan di awal perjalanan menulis di Kompasiana?
Jika memang itu alasannya, saya bisa menerimanya dengan lapang dada, bahkan sudah siap untuk menunggu, dengan harapan "dosa" saya, mungkin akan terhapus setelah saya setahun aktif menulis.
Saya pun menandai tanggal 26 September 2024, tepat setahun sejak saya bergabung di Kompasiana. Namun, setelah tanggal itu lewat, harapan saya untuk mendapatkan Centang Biru seolah meredup.
Saya mulai merasa iri melihat rekan-rekan Kompasianer di komunitas yang telah menyandang Centang Biru dengan mengumpulkan 20 artikel Headline dalam waktu kurang dari setahun.
Sementara saya, yang sudah menulis lebih dari setahun dan telah mencapai lebih dari 50 Artikel Utama, tetap belum mendapatkan Centang Biru.
Keinginan untuk berhenti menulis di Kompasiana sempat terlintas, sampai akhirnya sebuah kejutan muncul: nama saya masuk dalam nominasi Best in Opinion di Kompasiana Awards 2024. Wow!
Yang lebih mengejutkan lagi, meskipun belum memiliki Centang Biru, saya tetap bisa masuk nominasi tersebut.
Rupanya, tidak hanya saya yang mengalami hal ini; teman saya, Kompasianer Wening, juga masuk nominasi Best in Fiction tanpa menyandang Centang Biru.