Keempat, aksesibilitas. Kriteria lain dari hunian layak adalah aksesibilitas. Hunian layak harus memudahkan penghuninya untuk mencapai berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, tempat kerja serta akses ke transportasi umum.
Dengan akses yang mudah ke berbagai layanan dasar, hunian dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup penghuni serta mengurangi waktu yang dihabiskan di perjalanan.
Penutup
Sebagai penutup, mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global berjuta pesona bukanlah sekadar membangun infrastruktur modern dan menciptakan pusat bisnis internasional, melainkan juga tentang bagaimana kota ini dapat menyediakan hunian layak bagi seluruh warganya.
Krisis hunian layak di Jakarta merupakan tantangan besar yang harus segera diatasi agar kota ini dapat menjadi tempat tinggal yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan.
Dengan berbagai upaya seperti pembangunan hunian vertikal, penyediaan rumah susun milik dengan DP minimal, rumah susun sewa yang terjangkau, dan pemanfaatan rumah kosong atau gedung terbengkalai, Pemprov Jakarta terus berupaya mencari solusi yang efektif.
Namun, kesuksesan dari upaya ini, tentu sangat tergantung pada partisipasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pengembang, serta pemerintah pusat, dalam mendukung penyediaan hunian layak.
Hunian layak tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga fondasi bagi kehidupan yang sehat, aman, dan berkelanjutan. Dengan pemenuhan standar hunian layak ini, Jakarta dapat mencapai visinya sebagai Kota Global yang tidak hanya modern dan maju, tetapi juga menjadi tempat yang adil dan layak bagi seluruh warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H