Kerusakan jalan, juga berdampak pada kelancaran arus lalu lintas. Pengendara yang harus menghindari jalan berlubang atau memperlambat laju kendaraan untuk melewati jalan rusak, secara tidak langsung berkontribusi terhadap kemacetan lalu lintas.
Akibatnya, mobilitas masyarakat menjadi terganggu dan waktu tempuh perjalanan ke tempat kerja semakin menjadi lama.
Di sisi lain, kondisi ini juga memengaruhi anggaran rumah tangga, terutama bagi para pengemudi yang mengandalkan kendaraan sebagai alat kerja.
Kerusakan kendaraan akibat jalan berlubang dapat menambah biaya perbaikan dan perawatan kendaraan, yang tentunya menjadi beban tambahan bagi masyarakat.
Oleh karena itu, perbaikan dan pemeliharaan jalan harus menjadi prioritas utama, terutama menjelang dan selama musim hujan.
Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Bina Marga, harus berperan aktif dalam menangani jalan rusak sebagai langkah preventif guna meminimalisasi risiko kecelakaan dan menjaga kelancaran mobilitas warga.
Upaya yang Dapat Dilakukan Dinas Terkait dalam Menangani Jalan Rusak
Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta memiliki peran penting dalam memastikan infrastruktur jalan tetap terjaga kualitasnya, terutama pada saat musim hujan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dan menangani kerusakan jalan agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah, di antaranya sebagai berikut.
Pertama, pemeliharaan jalan secara rutin.Â
Pemeliharaan jalan secara rutin sangat diperlukan untuk memantau kondisi jalan agar selalu layak digunakan. Dinas Bina Marga harus melakukan pengecekan berkala terhadap jalan-jalan utama maupun jalan-jalan lokal, terutama di area yang sering tergenang air.
Langkah ini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan memungkinkan perbaikan dini, jika ditemukan retakan atau lubang kecil.