Ini, tentu saja, akan berdampak langsung pada peningkatan penjualan. Festival dengan berbagai tema juga akan memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk mempromosikan produk mereka kepada segmen pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan mancanegara.
Kemudahan akses permodalan dari Bank DKI akan memberikan keleluasaan bagi para pedagang untuk mengembangkan usahanya.
Banyak pedagang kecil di Tanah Abang yang selama ini terkendala modal untuk memperbesar skala bisnis mereka.
Dengan adanya dukungan dari Bank DKI, pedagang dapat menambah stok barang, memperbaiki tampilan kios, hingga mengembangkan layanan pelanggan.
Dukungan ini diharapkan akan memperkuat daya saing para pedagang Tanah Abang di era digital seperti sekarang.
Konsep hunian di atas pasar juga memberikan keuntungan tersendiri bagi para pedagang. Dengan adanya hunian untuk Gen Z di atas pasar, pengunjung potensial akan meningkat secara otomatis karena penghuni akan menjadi bagian dari aktivitas pasar sehari-hari.
Hunian ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan juga sebagai tempat bagi para generasi muda untuk mendukung dan meramaikan aktivitas di Pasar Tanah Abang.
Dengan konsep hunian ini, para pedagang akan memiliki peluang untuk berinteraksi dengan lebih banyak pembeli potensial, sekaligus menciptakan suasana yang lebih dinamis.
Sebagai seorang arsitek dan pemimpin yang terbukti mampu membangun Kota Bandung menjadi kota yang dinamis dan layak huni, Ridwan Kamil memiliki visi dan rekam jejak yang kuat dalam menghidupkan kembali sebuah kawasan.
Strategi yang ia tawarkan untuk Pasar Tanah Abang bukan hanya sekadar memperbaiki penampilan fisik pasar, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan gaya hidup masyarakat di sekitarnya.
Festival yang direncanakan, akses permodalan bagi pedagang, serta konsep hunian untuk generasi muda adalah langkah-langkah konkret yang diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Pasar Tanah Abang.