Mikroplastik dapat mengganggu fungsi ekosistem alami karena organisme yang memakannya kehilangan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Selain itu, keberadaan mikroplastik yang meluas dapat mengurangi kualitas air dan menghambat kehidupan laut.
Secara tidak langsung, ini mempengaruhi sektor perikanan yang menjadi sumber mata pencaharian banyak orang, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Tentu saja, kita tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu permasalahan ini semakin memburuk. Mikroplastik mungkin sulit untuk diatasi, namun ada banyak langkah yang bisa kita ambil untuk mencegahnya semakin menyebar.
Pertama, kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Kantong plastik, sedotan, botol air, dan barang-barang plastik lainnya sering kali hanya digunakan sekali dan kemudian dibuang.
Padahal, barang-barang ini bisa memakan waktu ratusan tahun untuk terurai, bahkan ketika terurai, mereka tetap akan menjadi mikroplastik yang sulit dihilangkan.
Menggunakan barang-barang yang bisa digunakan berulang kali, seperti tas kain atau botol minum stainless steel, adalah solusi sederhana namun efektif untuk mengurangi sampah plastik.
Kedua, pilah dan olah sampah dengan benar. Pemilahan sampah sejak di rumah menjadi kunci untuk mencegah plastik masuk ke lingkungan perairan.
Pisahkan sampah plastik dari sampah organik, dan pastikan untuk mendaur ulang plastik yang bisa didaur ulang.
Saat ini sudah banyak program daur ulang plastik yang dapat diakses masyarakat, namun kesadaran untuk memanfaatkannya masih rendah.