Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mikroplastik, Ancaman Tak Terlihat dalam Rantai Makanan Kita

24 September 2024   09:26 Diperbarui: 24 September 2024   12:09 1956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mikroplastik tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga lingkungan | Sumber: Shutterstock via KOMPAS.com

Saat kita berbicara tentang pencemaran sampah, sering kali yang terbayang adalah tumpukan plastik besar, seperti kantong plastik, botol air, atau sedotan.

Namun, tahukah anda? Ternyata, ada ancaman yang jauh lebih berbahaya dan tersembunyi daripada tumpukan sampah plastik besar. Apa itu? Mikroplastik.

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang muncul dari proses degradasi sampah plastik di lingkungan.

Ukurannya yang sangat kecil membuat mikroplastik sulit dideteksi dan diatasi oleh sistem pengelolaan sampah tradisional bahkan modern.

Lebih parah lagi, mikroplastik ini masuk ke dalam ekosistem perairan, menyusup ke dalam rantai makanan, dan pada akhirnya dapat meracuni manusia.

Tulisan ini menyoroti dampak mikroplastik bagi kesehatan dan lingkungan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah mikroplastik diserap oleh organisme air, ikan, dan akhirnya manusia itu sendiri.

Mikroplastik, Masalah yang Diabaikan

Sampah plastik telah menjadi masalah global yang tak terelakkan. Kita sering kali membuang sampah plastik ke sungai dan laut, tanpa menyadari bahwa plastik tersebut tidak langsung hilang.

Sebaliknya, plastik itu mengapung di permukaan air dan perlahan terpecah menjadi partikel-partikel yang sangat kecil.

Partikel-partikel kecil ini kemudian berubah menjadi mikroplastik yang tersebar luas di lingkungan air.

Proses ini berlangsung selama bertahun-tahun, menyebabkan akumulasi mikroplastik yang semakin meningkat di sungai, laut, dan bahkan di samudra terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun