Saat kita berbicara tentang pencemaran sampah, sering kali yang terbayang adalah tumpukan plastik besar, seperti kantong plastik, botol air, atau sedotan.
Namun, tahukah anda? Ternyata, ada ancaman yang jauh lebih berbahaya dan tersembunyi daripada tumpukan sampah plastik besar. Apa itu? Mikroplastik.
Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang muncul dari proses degradasi sampah plastik di lingkungan.
Ukurannya yang sangat kecil membuat mikroplastik sulit dideteksi dan diatasi oleh sistem pengelolaan sampah tradisional bahkan modern.
Lebih parah lagi, mikroplastik ini masuk ke dalam ekosistem perairan, menyusup ke dalam rantai makanan, dan pada akhirnya dapat meracuni manusia.
Tulisan ini menyoroti dampak mikroplastik bagi kesehatan dan lingkungan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah mikroplastik diserap oleh organisme air, ikan, dan akhirnya manusia itu sendiri.
Mikroplastik, Masalah yang Diabaikan
Sampah plastik telah menjadi masalah global yang tak terelakkan. Kita sering kali membuang sampah plastik ke sungai dan laut, tanpa menyadari bahwa plastik tersebut tidak langsung hilang.
Sebaliknya, plastik itu mengapung di permukaan air dan perlahan terpecah menjadi partikel-partikel yang sangat kecil.
Partikel-partikel kecil ini kemudian berubah menjadi mikroplastik yang tersebar luas di lingkungan air.
Proses ini berlangsung selama bertahun-tahun, menyebabkan akumulasi mikroplastik yang semakin meningkat di sungai, laut, dan bahkan di samudra terbuka.