Pemerintah harus segera memberlakukan aturan yang lebih tegas dan efektif untuk membatasi penggunaan asbes, sambil mendorong masyarakat untuk beralih ke alternatif yang lebih aman.
Langkah-langkah Pencegahan
Meski risiko yang ditimbulkan oleh asbes sangat besar, ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk mengurangi paparan dan mencegah dampak negatif terhadap kesehatan.
Pertama, pastikan bahwa bahan bangunan yang mengandung asbes tetap dalam kondisi baik. Bahan yang mengalami kerusakan, seperti retak atau pelapukan, lebih mudah melepaskan serat asbes ke udara.
Rutin memeriksa dan mengganti bahan yang rusak adalah salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran serat asbes di lingkungan sekitar.
Kedua, hindari melakukan kegiatan yang melibatkan asbes, seperti memotong atau mengamplas bahan yang mengandung asbes.
Proses tersebut dapat menghasilkan debu yang mengandung serat asbes dan meningkatkan risiko terhirup oleh manusia.
Ketiga, sangat penting untuk tidak membuang sembarangan material yang mengandung asbes. Proses pemusnahan bahan ini harus dilakukan oleh tenaga profesional yang terlatih untuk memastikan bahwa serat asbes tidak mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan masyarakat.
Keempat, jika Anda harus bekerja dengan bahan yang mengandung asbes, pastikan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri, terutama masker khusus yang dirancang untuk melindungi dari paparan partikel mikroskopis.
Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perlindungan diri saat bekerja dengan asbes juga harus terus digencarkan.
Kesimpulan
Sebagai penutup: Bahaya asbes tidak boleh lagi diabaikan. Meskipun Indonesia saat ini masih bergantung pada asbes sebagai bahan bangunan, risiko kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh penggunaannya terlalu besar untuk diabaikan.
Sudah saatnya pemerintah, industri, dan masyarakat bersama-sama mengambil langkah tegas untuk membatasi, bahkan menghentikan, penggunaan asbes.