Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nominee Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Kita Harus Segera Berhenti Menggunakan Asbes?

21 September 2024   08:28 Diperbarui: 21 September 2024   08:29 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini menyoroti bahaya penggunaan asbes di hunian bagi kesehatan manusia, tantangan penghapusan penggunaan asbes di Indonesia, dan langkah-langkah pencegahan penyakit akibat asbes.

Mengapa Asbes Sangat Berbahaya?

Bahaya utama dari asbes adalah serat mikroskopisnya yang sangat halus. Ketika material yang mengandung asbes rusak atau termakan usia, serat-serat ini terlepas ke udara dan dapat dengan mudah terhirup tanpa disadari.

Karena ukurannya yang sangat kecil, serat-serat ini tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh melalui batuk atau mekanisme pembersihan alami lainnya, sehingga terperangkap di dalam paru-paru.

Dalam jangka panjang, serat-serat ini menyebabkan peradangan, luka, dan pada akhirnya, dapat mengarah pada kondisi yang mematikan seperti kanker.

Paparan serat asbes tidak menghasilkan dampak kesehatan yang langsung terlihat. Ini adalah bahaya yang bekerja dalam diam, dengan periode laten yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sebelum gejala penyakit muncul.

Hal inilah yang membuat asbes sangat berbahaya, karena banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terpapar serat beracun ini hingga penyakit tersebut mulai berkembang.

Tantangan Penghapusan Asbes di Indonesia

Salah satu alasan mengapa penggunaan asbes di Indonesia masih tinggi adalah karena harganya yang terjangkau dan ketersediaannya yang luas.

Di banyak wilayah, asbes menjadi pilihan utama untuk atap rumah dan bangunan karena ketahanannya terhadap cuaca dan harga yang lebih murah dibandingkan alternatif lain. Namun, biaya yang harus kita bayar dalam hal kesehatan jauh lebih mahal.

Kurangnya edukasi mengenai bahaya asbes juga menjadi faktor utama. Banyak masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan dengan pendapatan rendah, masih belum menyadari risiko kesehatan yang mengintai di balik penggunaan asbes.

Bahkan, beberapa orang masih menggunakan bahan ini untuk renovasi rumah tanpa mengetahui cara aman dalam menangani atau membuang material yang mengandung asbes.

Selain itu, Indonesia belum memiliki regulasi yang ketat terkait penggunaan dan penghapusan asbes. Meski banyak negara telah melarang total penggunaan asbes karena dampak kesehatannya yang mematikan, Indonesia masih tertinggal dalam hal kebijakan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun