Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menata Ulang Lalu Lintas Jakarta: Mungkinkah ERP Jadi Solusinya?

19 September 2024   20:49 Diperbarui: 19 September 2024   20:50 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan ERP di Daerah Khusus Jakarta perlu memastikan bahwa transportasi umum lengkap | Sumber: Dok. Kompas.id

Penerapan jalan berbayar elektronik (Electronic Road Pricing/ERP) di area yang memiliki fasilitas transportasi umum lengkap, merupakan pendekatan yang visioner dalam mengelola lalu lintas perkotaan.

Dalam konteks ini, Penjabat Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Heru Budi Hartono, melihat ERP sebagai alat yang melengkapi jaringan transportasi yang sudah ada di kota, terutama setelah cakupan transportasi umum, seperti yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Ancol, benar-benar terpenuhi.

Dari sudut pandang kebijakan, tentu ini merupakan strategi yang pragmatis. ERP dapat menjadi insentif kuat bagi warga untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga mengurangi kemacetan di area-area utama.

Namun, keberhasilan ini tentu sangat bergantung pada kekuatan opsi transportasi umum yang tersedia. Kelengkapan dan keandalan layanan, termasuk Transjakarta, Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rail Transit (LRT), harus terjamin agar masyarakat tidak merasa dirugikan karena tidak memiliki alternatif yang memadai.

Tulisan ini mencoba untuk melihat keuntungan, tantangan dan kekhawatiran apabila kebijakan ERP diterapkan di DKJ.

Keuntungan ERP di Zona dengan Fasilitas Transportasi Lengkap

Kita tahu bahwa salah satu pokok masalah di Jakarta yang belum kunjung teratasi sampai saat ini adalah kemacetan. Nah, manfaat utama ERP di area yang sudah dilayani dengan baik adalah pengurangan kemacetan itu sendiri.

Dengan mengenakan biaya pada kendaraan yang memasuki zona tertentu, sistem ini mendorong pengurangan penggunaan mobil pribadi yang tidak perlu, sehingga menciptakan aliran lalu lintas yang lebih lancar.

Kota-kota seperti Singapura dan London telah berhasil menerapkan sistem serupa, yang menunjukkan penurunan volume lalu lintas yang sangat signifikan.

Manfaat signifikan lainnya terletak pada dampak lingkungan. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi berarti emisi yang lebih rendah, yang berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik dan sejalan dengan inisiatif hijau kota.

Di kota-kota di mana infrastruktur transportasi dapat menampung tambahan penumpang, ERP dapat mempercepat peralihan menuju masa depan perkotaan yang lebih berkelanjutan dan kurang bergantung pada kendaraan pribadi.

Tantangan dan Kekhawatiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun