Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Perjalanan Eksekutif dengan Bus 27 Trans dari Malang ke Jakarta

3 September 2024   15:35 Diperbarui: 3 September 2024   17:16 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bus 27 Trans sedang parkir menunggu penumpang | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Dari balik jendela, terlihat beberapa bus 27 Trans yang tengah dipersiapkan untuk keberangkatan. Suasana menambah semangat kami untuk segera memulai perjalanan pulang.

Pengalaman di Dalam Bus 27 Trans

Sekitar pukul 14.30 WIB, kami dipersilakan untuk naik ke dalam bus. Kesan pertama saat memasuki bus adalah kemewahan dan kenyamanan yang ditawarkan, wajar saja karena bus ini tergolong baru.

Kami menempatkan barang-barang kecil seperti tas laptop dan oleh-oleh di dalam kabin yang luas, sementara koper dan dus berukuran besar disimpan di bagasi bawah bus.

Kursi penumpang terasa sangat nyaman dan dapat disetel ke belakang, memungkinkan kami untuk beristirahat dengan lebih baik selama perjalanan.

Tepat pukul 15.01 WIB, bus mulai bergerak meninggalkan pool menuju Jakarta.

Menikmati Perjalanan dengan Pemandangan Indah

Perjalanan diawali dengan melewati tol menuju Surabaya, memberikan kami kesempatan untuk menikmati pemandangan sawah yang hijau dan luas di kedua sisi jalan.

Matahari sore yang perlahan tenggelam menciptakan panorama sunset yang menakjubkan, menambah keindahan perjalanan kami.

Bus sempat berhenti di Terminal Purabaya untuk menunggu penumpang tambahan. Hal yang menarik perhatian kami adalah diperbolehkannya pedagang asongan masuk ke dalam bus untuk menawarkan makanan kepada penumpang.

Ini merupakan hal yang tidak biasa untuk kelas bus eksekutif seperti 27 Trans, namun kami melihatnya sebagai langkah positif yang memberikan kesempatan bagi para pedagang kecil untuk mencari rezeki.

Setelah sekitar 15 menit, bus kembali melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Saya pun melanjutkan menulis dan menyelesaikan cerita yang kemudian saya publikasikan di Kompasiana.

Istirahat dan Makan Malam di Rumah Makan Duta 3

Makan malam di Rumah Makan Duta 3 | Sumber: Dokumen pribadi/Billy
Makan malam di Rumah Makan Duta 3 | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun