Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Naik KA Majapahit Ekonomi Stainless Steel New Generation Rasa Eksekutif

26 Agustus 2024   21:59 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:12 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang interior KA Majapahit Ekonomi New Generation | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Yeay! Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Senin 26 Agustus 2024, saya dan istri berkesempatan melakukan trip ke Malang, Jawa Timur.

Perjalanan kami kali ini dimulai dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Ini adalah trip kedua kami setelah menikah dua tahun lalu. Trip pertama ketika kami mengunjungi Pulau Pari, Kepulauan Seribu pada akhir Desember tahun lalu.

Seperti biasa, sebelum keberangkatan, kami melakukan beberapa persiapan antara lain: membeli tiket kereta api, menyiapkan pakaian ganti, hingga peralatan mandi selama tinggal di Malang.

Untuk pembelian tiket, kami membelinya via Traveloka dengan harga Rp350.000 per orang. Adapun kereta yang kami tumpangi ke Malang adalah Majapahit jenis Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Sebagai informasi, Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation ini mulai beroperasi pada Selasa (26/3/2024) untuk relasi Pasar Senen-Malang.

Kereta tersebut merupakan bagian dari pengadaan 612 unit kereta Stainless Steel New Generation periode 2023 hingga 2026 yang didatangkan dari PT INKA (Persero).

Menurut jadwal, KA Majapahit akan diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 19.20 WIB dan akan tiba di Stasiun Malang pada pukul 10.07 WIB. Jadi, total perjalanan kurang lebih 14 jam.

Kami ke stasiun sekitar pukul 16.20 WIB, naik Gocar dari Jembatan Lima, Jakarta Barat. Lalu lintas sore tadi terpantau macet.

Meskipun macet, kami tidak terlambat. Kami tiba di Stasiun Pasar Senen lebih awal, pukul 17.00 WIB.

Setelah sampai di stasiun, istri saya langsung mencetak tiket pada mesin cetak tiket yang terletak di depan pintu masuk I.

Lalu, kami masuk ke dalam ruang tunggu. Hari semakin sore, perut kami mulai keroncongan. Istri saya meminta saya untuk membeli makanan di luar stasiun. Sementara dirinya menjaga barang-barang kami.

Saya keluar beli nasi goreng sekitar pukul 18.00 WIB dan kembali sekitar pukul 18.20 WIB. Kami langsung menyantap nasi goreng sebelum check in.

Begitu selesai makan, petugas mengumumkan agar penumpang kereta Majapahit segera melakukan check in dengan menunjukkan tiket dan KTP.

Pukul 19.00 WIB, kereta Majapahit datang. Kami pun bergegas naik menuju gerbong 5 kelas ekonomi. Kalau dilihat dari desain interiornya sih bukan ekonomi mah, tapi eksekutif.

Baru kali ini kami naik kereta ekonomi berasa eksekutif. He-he.

Saya dan istri duduk di bangku nomor 4C dan 4D. Tempat duduknya cukup luas, saya pastikan kaki kalian enggak bakal capek karena bisa selunjuran.

Btw, gerbong kami ini berdekatan dengan ruang makan kereta. Strategis banget, bukan?

Belum lama duduk, saya dan istri ingin ke toilet. Mula-mula istri dulu, lalu gantian saya. Untuk toiletnya berada di bagian belakang.

Ruang interion toilet KA Majapahit Ekonomi New Generation |Sumber: Dokumen pribadi/Billy
Ruang interion toilet KA Majapahit Ekonomi New Generation |Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Toiletnya dipisah ya kawan-kawan, perempuan dan laki-laki. Yang bikin saya terkejut adalah desain interior toiletnya.

Ada kloset yang bisa untuk BAB, tempat sampah, ada sabun dan keran untuk cuci muka atau tangan. Pokoknya mewah banget deh toiletnya.

Di depan tempat duduk kami ada dua layar TV, yang sebelah kiri khusus untuk iklan, sedangkan yang sebelah kanan untuk informasi perjalanan.

Di layar sebelah kanan, kami bisa melihat suhu udara. Saat ini suhu udara di gerbong 5 adalah 24 derjat celcius. Cukup dingin.

Bagi kalian yang enggak terbiasa dengan udara dingin, tenang, kalian bisa menyewa kain selimut selama perjalanan dengan kereta Majapahit ini.

Tepat pukul 19.20 WIB, KA Majapahit diberangkat dari Stasiun Pasar Senen. Saya lalu mengeluarkan laptop dari tas saya dan mulai mengetik cerita ini.

Setelah 1 jam lebih menulis, petugas KA Majapahit masuk ke gerbong 5 untuk menawarkan makan malam dan kopi ke penumpang.

Saya perhatikan jam di laptop saya sudah pukul 20.55 WIB. Karena kami masih kenyang, kami tidak memesan makanan atau kopi.

Mungkin, nanti tengah malam, saya akan ke kantin sebentar untuk memesan kopi, sekaligus mencoba ruang makan kereta Majapahit ini.

Oke, saya sudahi dulu ya cerita ini, karena saya ingin rehat sebentar. Sampai jumpa di cerita berikutnya, kawan-kawan.

Doakan kami ya, agar perjalanan kami ke Malang berjalan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun