Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Senang traveling dan tertarik dengan isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Utak-Atik Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

26 Juli 2024   20:09 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:16 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa makan bergizi gratis | Sumber gambar: freepik.com

Program makan bergizi gratis presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi topik yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.

Terutama, setelah Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran dikabarkan akan mempertimbangkan memangkas anggaran dari rencana awal sebesar Rp15.000 menjadi Rp9.000 hingga Rp7.500 per porsi.

Wacana itu, kemudian menuai tanggapan pro dan kontra dari berbagai kelangan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, termasuk yang menyetujui wacana tersebut.

Beliau mengatakan bahwa anggaran Rp7.500 per porsi itu sudah cukup, bahkan sangat besar di wilayah tertentu. Padahal, di wilayah perkotaan, anggaran segitu tidak cukup. Artinya, tidak bisa dipukul rata.

Sebagai informasi, pemerintahan saat ini dan yang akan datang telah menyepakati anggaran makan bergizi gratis Prabowo-Gibran sebesar Rp71 triliun. Alokasi dana tersebut tertuang di dalam RAPBN tahun 2025.

Prabowo-Gibran telah komitmen terhadap target defisit yang disepakati. Mereka berjanji bakal menjalankan program unggulan secara bertahap, dan dengan prinsip-prinsip belanja yang berkualitas.

Hingga kini, pemerintah belum mengungkapkan lembaga mana yang akan bertugas melaksanakan program makan bergizi gratis.

Meskipun demikian, sudah ada sejumlah lembaga yang dikabarkan akan mengelola dan menjalankan program prioritas Prabowo-Gibran, salah satunya adalah Badan Pangan Nasional.

Diketahui bahwa tim sikronisasi Prabowo-Gibran mulai menjalankan pilot project dan uji coba makan bergizi gratis di sejumlah wilayah di Indonesia.

Uji coba dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kebutuhan dan kendala yang barangkali muncul ketika progam ini benar-benar dilanksanakan nanti.

Uji coba dilakukan hingga Oktober 2024 mendatang. Dalam uji coba yang dilakukan harga yang dipatok berbeda-beda, mulai dari Rp15.000 hingga Rp14.900 per porsi.

Untuk Generasi Penerus, Jangan Pelit!

Dalam uji coba di dua sekolah negeri di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Gibran mengatakan bahwa anggaran makan tidak dipotong menjadi Rp7.500 per porsi. Katanya, untuk anak-anak kita, generasi penerus, kita tidak boleh pelit. (Sumber: DETIK.com).

Gibran melakukan uji coba dengan mematok harga per porsinya sebesar Rp14.900. Menunya antara lain: nasi, ayam, sayur, buah-buahan, dan susu.

Jika melihat menunya, saya kira cukup bergizi dan membuat perut anak-anak kenyang, sehingga bisa mengikuti pelajaran dengan baik pagi itu.

Sebenarnya, bujet Rp15.000 atau Rp14.900 per porsi itu sudah ideal, ya! Yang tidak ideal itu ketika diturunkan menjadi Rp9.000 atau Rp7.500. Harga segini mah tidak ada gizinya.

Jika tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan gizi anak dan ibu hamil, maka bujet untuk makan bergizi gratis tidak boleh dipotong lagi dari rencana awal, Rp15.000 atau Rp 14.900 itu sudah cukup.

Untuk generasi penerus; untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan, pemerintah tidak boleh pelit. Pemerintah yang akan datang harus berani mengambil risiko.

Pentingnya Kolaborasi dengan Swasta

Harus diakui bahwa anggaran Rp71 miliar itu tidak cukup untuk memberi makan 82,9 juta rakyat Indonesia, yang terdiri dari anak sekolah (SD, SMP, SMA/SMK), santri dan ibu hamil.

Meskipun demikian, pemerintah bisa bekerja sama dengan berbagai pihak. Wakil presiden terpilih, Gibran telah memberi contoh konkrit dalam uji coba di SD Negeri 2 dan 3 Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.

Dalam uji coba tersebut, Gibran menggandeng dua perusahaan Swasta yaitu GoTo dan Tiktok. Gibran mengatakan bahwa dana dari pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis hingga Oktober nanti didanai oleh Swasata.

Katanya, jika tidak ada dukungan dari pihak Swasta, program makan bergizi gratis yang diujicobakan barangkali tidak akan berjalan baik.

Jadi, kolaborasi dengan berbagai pihak itu sangat penting. Tidak hanya dengan pihak Swasta, tapi juga dengan para guru, dan orangtua murid.

Sebagai penutup: program makan bergizi gratis bagi para siswa, santri, dan ibu hamil adalah harapan kita bersama untuk Indonesia yang lebih baik.

Kita semua ingin menghilangkah stunting di Indonesia, tentu saja. Karena itu, mari kita berikan support kepada pemerintahan yang akan datang, sehingga program mulia ini dapat terlaksana dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun