Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mungkinkah Sungai Citarum Kembali Harum?

14 Juli 2024   14:37 Diperbarui: 16 Juli 2024   16:08 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berfoto di Situ Cisanti yang merupakan hulu sungai Citarum | Sumber gambar: Mongabay.co.id/Donny Iqbal

"Citarum Harum" adalah program pemulihan sungai Citarum yang digagas oleh pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden No.15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum.

Program ini diharapkan dapat memulihkan sungai sepanjang 297 km, dengan target utamanya yaitu membebaskan sungai Citarum dari limbah pabrik, rumah tangga, pertanian, dan peternakan hingga tujuh tahun ke depan.

Khusus penanganan sampah, ADB memberikan dana hibah sebesar Rp 1,4 triliun yang dikucurkan secara bertahap hingga 2022. Dana tersebut dimaksudkan untuk memanajemen penanganan sampah terpadu di delapan Kabupaten/Kota yang dilalui sungai Citarum.

Pada 2018, kondisi sungai Citarum dilaporkan berubah dari berstatus cemar berat ke cemar sedang. Sedangkan, pada tahun 2019 dilaporkan kondisi sungai Citarum mengalami peningkatan dari cemar sedang menuju cemar ringan. (Sumber: MONGABAY.co.id).

Lalu, pada tahun 2024, kita dikejutkan dengan laporan dari BRIN bahwa kondisi sungai Citarum telah terkontaminasi oleh paracetamol dan amoxicillin. Tidak hanya itu, ditemukan juga tumpukan sampah yang membentuk pulau.

Ini menunjukkan bahwa program-program dari pemerintah yang dijalankan selama ini masih belum menyentuh akar persoalan pencemaran sungai Citarum. Sekalipun kondisi air sempat berada di cemar ringan, tetap saja kualitasnya belum baik, dan pencemarannya terus berlangsung hingga kini.

Langkah Efektif Memulihkan Sungai Citarum

Lantas, apa langkah efektif untuk mengatasi persoalan banjir, pencemaran limbah, dan sampah di sungai Citarum? Berikut ini beberapa langkah yang barangkali efektif dilakukan Pemprov Jawa Barat dalam menangani masalah di sungai Citarum.

Pertama, Pemprov mesti menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa sungai Citarum merupakan harta paling berharga. Masyarakat harus diyakinkan bahwa menjaga Citarum bakal berdampak baik pada perekonomian dan kesejahteraan keluarga, tidak hanya di masa kini, tapi juga di masa depan.

Hal ini bisa dilakukan dengan kampanye dari rumah ke rumah (door to door), tentu juga dengan memanfaatkan sarana media sosial. Dengan langkah seperti ini diharapkan masyarakat, terutama yang tinggal di dekat sungai tidak lagi membuang domestik sembarangan ke sungai.

Kedua, membangun ekosistem yang dapat menunjang dan berpengaruh terhadap kelestarian sungai Citarum. Ekosistem yang dimaksud adalah ekosistem fisik di sekitar sungai. Semua yang rusak diperbaiki dan ditumbuhkan kembali, khususnya di sejumlah titik rawan banjir ditanami dengan berbagai vegetasi.

Bahkan, perlu juga memasang jaring penyekat sampah di sejumlah titik dari hulu ke hilir di aliran sungai Citarum. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi sampah yang terbawa arus atau mengendap di aliran sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun