Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Dalam Situasi Darurat, Tim Medis Perlu Diberikan Hak Intervensi

3 Juli 2024   06:05 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian seseorang tidak bisa diprediksi. Kematian selalu datang tiba-tiba dalam keadaan apapun. Ia menimpa siapa saja, mulai dari yang muda hingga tua.

Baru-baru ini, kita mendengar kabar duka yang datang dari penyelengaraan Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2024 yang sedang berlangsung di Yogyakarta.

Pemain bulutangkis muda dan berprestasi asal Cina, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia pada hari Minggu 30 Juni 2024, setelah tersungkur di lapangan.

Diketahui, saat kejadian, Zhang sedang bertanding melawan wakil tim Jepang, Kazuwa Kawano, dengan skor pertandingan 11-11.

Disebutkan bahwa saat terjatuh, Zhang tidak langsung mendapat pertolongan medis pertama. Tim medis turnamen baru bisa masuk ke arena pertandingan, setelah mendapat restu (baca: panggilan) dari wasit (referee).

Setelah mendapat perawatan pertama, tim medis turnamen memutuskan untuk merujuk Zhang ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans.

Penanganan dilakukan selama tiga jam, namun nasib berkata lain, nyawa sang bulutangkis muda bertalenta asal Cina itu tidak tertolong lagi. Tim medis kemudian menyatakan Zhang meninggal dunia karena henti jantung mendadak pada pukul 20.50 WIB.

Kematiannya kemudian mendapat sorotan publik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, terutama berkenaan dengan prosedur standar operasi (SOP) yang berlaku di setiap turnamen bulutangkis internasional dari Badminton Asia dan Badminton World Federation (BWF).

Regulasi BWF Dinilai Terlalu Kaku

Menurut aturan BWF, seperti dikutip dari KOMPAS.TV, wasit diwajibkan untuk menangani cedera atau penyakit atlet dengan hati-hati dan fleksibel, serta segera menilai tingkat keparahannya.

Kalau perlu, wasit harus memanggil kepala wasit untuk memutuskan apakah dokter turnamen atau personel lain perlu memasuki area pertandingan.

Aturan lain menyebutkan jika pemain memohon kepada wasit untuk menerima bantuan medis, wasit harus memanggil wasit lain ke lapangan dengan mengangkat tangan kanannya sebagai syarat banding untuk cedera atau penyakit yang nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun