Empat hari yang lalu, tepatnya 27 Juni 2024, artikel opini saya di Kompasiana berjudul, "Polemik PPDB, Opsi Kebijakan Peningkatan Daya Tampung Sekolah" tayang di Kompas.com.
Ini adalah kali kedua tulisan saya di Kompasiana dimuat di Kompas.com oleh tim Infinite. Puji Tuhan! Tulisan pertama yang dimuat di Kompas.com berjudul, "Pendidikan Gratis di Perguruan Tinggi, Bisakah Terwujud?"
Untuk diketahui saja, Kompas.com merupakan salah satu situs berita online terpopuler di Indonesia saat ini. Ia berada di bawah bendera PT Kompas Cyber Media alias KCM.
Kompas.com pernah memuncaki klasemen media paling banyak dibaca netizen berdasarkan survei yang diselenggarakan Ipang Wahid Stratejik (IPWS) tahun 2023.
IPWS adalah lembaga yang bergerak dalam bidang pemikiran stratejik berbasis data analitik, dengan tema survei "Referensi Media Pilihan Netizen".
Sebagai media massa nasional terpopuler di Indonesia, tentu saja, ia menjadi target para akademisi dan praktisi yang menginginkan tulisannya dimuat di sana.
Untuk dapat tembus ke media massa sekelas Kompas.com itu tidak mudah. Hanya tulisan-tulisan yang memenuhi syaratlah yang ditayangkan, baik yang menulis langsung di Kompas.com atau Kompasiana.
Sebagai pembanding saja, saya pernah mengirim tulisan ke IDN Times, media digital multi platform Indonesia untuk generasi muda, tapi hingga kini tidak ditayangkan redaksinya, apalagi sekelas Kompas.com.
Meski sulit tembus ke media massa nasional seperti Kompas.com, khususnya melalui platform Kompasiana, saya pribadi tidak mau menyerah untuk membuat tulisan yang berkualitas baik berupa opini maupun cerita perjalanan.
Terkadang, ketika sebuah artikel sudah berhasil ditayangkan di Kompasiana, saya merasa yakin sekali artikel itu sudah berkualitas baik dari segi isi, judul, maupun ilustrasi gambar.