Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sisi Lain RPTRA Krendang Tambora Jakarta Barat

28 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:22 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak 2015 sampai dengan saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta (sekarang DKJ) telah menghadirkan ruang ketiga bagi masyarakat dalam bentuk Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di berbagai wilayah Jakarta.

Menurut laporan PKK Jakarta.go.id, sejak 2015 hingga 2023, Pemprov DKI telah mendirikan sebanyak 324 RPTRA yang terdapat di 44 Kecamatan dan 173 Kelurahan.

Jumlah tersebut, sebenarnya, sudah melampaui target yang awalnya berjumlah 267.

Dari total RPTRA yang dibangun, sebanyak 253 unit RPTRA dibangun dengan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sebanyak 71 unit dibangun menggunakan sumbangan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

RPTRA di Jakarta merupakan sebuah upaya Pemprov DKI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dua konsep utama yang dikembangkan dari RPTRA, yaitu ruang publik yang ramah anak dan ketersediaan ruang terbuka hijau.

Dengan dibangunnya RPTRA di setiap wilayah Jakarta, diharapkan dapat menjadi ruang silaturahmi warga yang aman dan nyaman karena diawasi selama 24 jam.

Selain menjadi tempat silaturahmi, RPTRA juga diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Setiap RPTRA yang dibangun oleh Pemprov DKI dilengkapi dengan fasilitas yang tidak hanya ramah anak, tapi juga ramah penyandang disabilitas.

Selain fasilitas bermain dan olahraga bagi anak dan orangtua, RPTRA juga dilengkapi dengan taman kecil yang dihiasi berbagai jenis tumbuhan.

Dengan adanya taman ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati ruang terbuka hijau di tengah-tengah kepenatan bekerja.

Selain fasilitas bermain di luar ruangan, RPTRA juga menyediakan fasilitas dalam ruangan seperti ruang perpustakaan sebagai tempat belajar anak.

Fasilitas penunjang lainnya adalah wifi, toilet, serta ruang serba guna.

Salah satu RPTRA yang saya sambangi sore ini adalah RPTRA Krendang yang berlokasi di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Menurut saya, RPTRA ini memiliki sisi "lain" dari RPTRA pada umumnya. RPTRA ini dibangun di atas lahan seluas 2.692 meter persegi dengan diapit oleh sebuah kali dan rel kereta api.

Cuaca cerah berawan, dengan sinar matahari sore menemani perjalanan saya ke RPTRA Krendang. Saya tiba sekitar pukul 15.00 WIB - disambut oleh teriakan anak-anak yang sedang bermain layang-layang di depan pintu masuk RPTRA.

Di depan pintu berjejer pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman, ada sosis, cilok, dan berbagai minuman dingin. Ada pula pedagang layangan menjajakan layangan dan benang.

"Layangan dijual berapa Bang?"

"Ada yang Rp1000, ada yang Rp2000, Bang".

"Kalau benangnya dijual berapa?"

"Ada yang Rp17.000, ada yang Rp50.000. Boleh dilihat-lihat dulu, Bang".

Si abang penjual layangan tampak sibuk melayani anak-anak yang membeli layangannya. Ia juga sibuk membantu memasangkan benang pada layangan anak-anak.

Saya mencoba melangkah ke dalam RPTRA, tampak empat orang petugas UPS Badan Air Dinas Lingkungan Hidup sedang duduk santai di bawah sebuah pohon rindang.

Nampaknya, mereka kelelahan setelah seharian bekerja.

Saya menengok ke sebelah kanan, tampak empat orang anak sedang asyik mandi di kali yang kotor dan bau. Pemandangan seperti ini sudah tak asing lagi bagi warga Jakarta. He-he.

Sementara itu, di sebelah kanan RPTRA, di balik tembok pembatas, tampak kereta api lalu-lalang menuju/keluar Stasiun Duri.

Relnya sangat dekat dengan RPTRA, sehingga menimbulkan getaran.

Nampaknya, anak-anak di daerah ini sudah terbiasa, mereka tidak takut bermain dekat rel kereta api.

Meski lokasi RPTRA yang kurang strategis, harus diakui kehadirannya telah membawa dampak positif bagi warga sekitar, terutama anak-anak.

Jika dulu anak-anak hanya bermain di gang-gang, sekarang mereka punya tempat bermain yang lebih luas.

Meskipun anak-anak sudah punya tempat bermain di RPTRA, orangtua harus tetap mengawasi mereka.

Saya menengok jam di handphone -- tak terasa sudah pukul 15.30 WIB - waktunya jemput istri.

Begitu palang kereta api dibuka, saya langsung bergegas keluar area parkir RPTRA. Demikian cerita saya hari ini, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun