Menurut laporan KOMPAS.com, kelompok tukang ojek sepeda yang berada di depan Museum Fatahillah diorganisir oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penataan dan Pengembangan Kota Tua.
Sedangkan, kelompok tukang ojek sepeda yang di depan Stasiun Jakarta Kota di luar tanggung jawab UPT Kota Tua.
Kelihatan bedanya, bahwa tukang ojek sepeda yang diorganisir oleh UPT Kota Tua nasibnya lebih baik ketimbang tukang ojek di kawasan Pejagalan dan di depan Stasiun Jakarta Kota yang tidak diorganisir.
Fenomena ini tentu perlu disikapi oleh pemerintah. Sayang kan, kalau para pengayuh pedal ini, akhirnya hilang dari Jakarta.
Sebab bagaimana pun, keberadaan ojek sepeda ontel sangat penting untuk mendukung kota Jakarta yang ramah lingkungan; kota yang bebas dari polusi udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H