Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jadi Perokok Pasif Itu Enggak Enak, Tolong Aware!

25 Juni 2024   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2024   13:12 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI bahaya asap rokok bagi perokok pasif | THINKSTOCK via Kompas.com

 

Saya terlahir dalam keluarga yang bukan perokok. Karena itu, saya tidak terbiasa mencium bau rokok, terlebih asapnya.

Istri saya, juga demikian. Ia tidak tahan bila mencium bau rokok, apalagi asapnya.

Bau rokok dapat membuat kami pusing dan asap rokok membuat kami batuk-batuk hingga kesulitan bernapas.

Belum lama ini, kami melapor tetangga kontrakan yang suka merokok di emparan rumah ke pemilik kontrakan.

Sebelumnya, kami sempat menegur baik-baik. Tapi, karena tidak ada perubahan, kami putuskan untuk melapor ke pemilik kontrakan.

Sebenarnya, kami sudah cukup bersabar dengan menutup ventilasi udara menggunakan plastik agar tidak kemasukan bau dan asap rokok.

Tapi, langkah itu ternyata tidak mempan juga. Bau dan asap rokok tetap saja masuk melalui cela pintu.

Belum lagi, bau dan asap rokok yang menempel pada dinding dan pakaian yang kami jemur di emparan rumah -- sebuah keadaan yang sama sekali tidak enak.

Apakah si perokok tidak tahu bahwa asap rokok yang dihirup oleh orang-orang di sekitarnya berbahaya bagi kesehatan?

Ah, rasanya mustahil, jika si perokok tidak mengetahuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun