Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hutan Mangrove, Oase di Tengah Permukiman Muara Angke

11 Juni 2024   21:23 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:45 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh, boleh silakan," jawabnya.

Saya segera menaiki jembatan kayu yang dibangun di atas permukaan air. Dari atas jembatan, saya bisa menyaksikan sekelompok burung bangau putih yang terbang dan hinggap di pepohonan mangrove.

Di ujung jembatan, tampak matahari mulai tenggelam. Indah sekali di sini. Saya bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sedang memancing ikan mujair.

"Pakai umpan apa dek?" tanya saya. 

"Cacing", jawabnya singkat. 

Saya menengok hasil tangkapannya, lumayan dapat empat ekor ikan mujair.

Setelah sejenak menikmati sunset, hijaunya hutan mangrove, dan sekelompok burung bangau putih yang bermain, saya pun kembali ke darat untuk ngobrol dengan Pak Husein.

Beliau menceritakan bahwa di area ini sering masuk sampah dari warga sekitar. Pernah sekali waktu, sampah diangkut sekitar tiga truk.

Lanjut Pak Husein, dulu air di di sini cukup jernih, sekarang sudah kotor berwarna hijau karena tercemar limbah dari warga sekitar dan proyek pembangunan transmisi listrik Jawa-Bali.

Akibat proyek tersebut, banyak ikan yang mati. Beliau mengeluh karena pembangunan transmisi Jawa-Bali tidak meminta izin dari beliau selaku penjaga hutan mangrove.

Menurut informasi Pak Husein, hutan mangrove di area ini terdiri dari dua jenis, yaitu Mangrove Api-Api (Avicennia lanata) dan Mangrove Minyak (Rhizophora apiculata) - dikelola oleh lembaga swadaya. Warga bebas masuk tanpa dipungut biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun