Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Orangtua Dilarang Membandingkan Anak dengan Saudaranya, Ini Alasannya!

2 Juni 2024   23:27 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:57 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak bisa menjadi benci terhadap saudara kandungnya, bahkan semua orang yang dianggap lebih baik dari dirinya. Yang tadinya sayang, lama kelamaan menjadi tidak sayang, karena dibanding-bandingkan. Selain itu, juga bisa memicu persaingan yang tidak sehat di antara anak.

3. Membuat Hubungan Orangtua-Anak Retak

Anak yang dibanding-bandingkan oleh orangtuanya beresiko menyimpan dendam, tidak hanya kepada saudara kandungnya, tetapi juga kepada orangtuanya. Kondisi ini akan membuat hubungan orangtua-anak menjadi tidak harmonis.

Pada dasarnya, anak akan menghargai dan mencintai orangtuanya, jika ia juga merasa dihargai dan dicintai. Oleh karena itu, jangan membanding-bandingkan anak.

Sebagai kesimpulan: saya mengerti bahwa setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi pribadi yang lebih baik dengan berprestasi di rumah maupun di sekolah. Namun, cara orangtua menyemangati dan memotivasi anak terkadang keliru atau salah.

Menyemangati dan memotivasi dengan cara membandingkan anak dengan saudaranya atau anak orang lain tanpa orangtua sadari memiliki efek negatif jangka panjang seperti menjadi tidak percaya diri, memicu perasaan iri dan benci di antara saudara, dan membuat hubungan keluarga menjadi renggang.

Orangtua perlu sadar bahwa setiap anak yang Tuhan karuniai itu berbeda satu sama lain dan tidak bisa disamaratakan. Yang satu barangkali unggul dalam hal akademik dan yang lain barangkali unggul dalam hal sosial. Sehingga, yang perlu orangtua lakukan adalah membantu anak menemukan apa yang menjadi kekuatannya dan memfasilitasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun