Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pelabuhan Muara Angke, Jantung Pasokan Ikan Segar untuk Jakarta

30 Mei 2024   21:20 Diperbarui: 8 Juni 2024   18:15 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kapal nelayan di Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara sedang bersandar untuk bongkar muatan. (Foto: KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI)

Sore ini, setelah selesai mengajar, saya menyambangi Pelabuhan Perikanan Muara Angke yang berlokasi di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Saya cukup penasaran dengan kapal-kapal nelayan tradisional dalam jumlah besar yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Muara Angke ini.

Bagaimana tidak, dari depan jalan Muara Angke, kapal-kapal dengan lampu-lampu yang menghiasinya sudah terlihat, sehingga mengundang rasa penasaran pengguna jalan.

Selain sebagai lokasi berlabuh kapal, Pelabuhan Perikanan Muara Angke juga berfungsi sebagai lokasi pelelangan dan perdagangan komoditas perikanan dalam jumlah yang besar.

Saya tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB. Di lokasi, saya berkenalan dengan seorang pria paruh baya penjaga kapal yang sedang duduk mengamati kapal-kapal yang berlabuh.

Dari beliau, saya mendapatkan sedikit informasi kalau kapal-kapal nelayan tersebut biasanya pergi mencari ikan dan cumi pada malam hari.

Jarak yang ditempuh menuju spot ikan dan cumi adalah satu hari perjalanan. Kok jauh banget ya cari ikan dan cuminya, pikir anda.

Ini karena kondisi perairan Teluk Jakarta sudah tercemar oleh sampah dan limbah, sehingga tidak lagi menjadi rumah yang nyaman bagi ikan dan cumi.

Karena kondisi ini, maka mau tidak mau, suka tidak suka, para nelayan Muara Angke harus menempuh perjalanan jauh dengan risiko terkena gelombang dan badai.

Saya yang sedari tadi duduk sambil mengobrol dengan penjaga kapal, bangkit berdiri di atas jembatan, dengan mantap memandangi kapal-kapal nelayan yang berlabuh.

Tampak beberapa ABK kapal sedang membersihkan kapal dengan cara menyiram lantai kapal menggunakan air bersih yang dialirkan lewat selang.

Di ujung kapal lain, tampak beberapa nelayan sedang duduk mengobrol. Tidak banyak aktivitas nelayan pada sore hari ini, mungkin mereka sedang beristirahat.

Saya coba berjalan kaki mendekati salah satu kapal yang berlabuh dekat jembatan. Saya mengamati baik-baik kapal tersebut, mulai dari ujung kapal hingga belakang kapal.

Dari bentuknya mirip kapal pinisi. Tampak tiang-tiang kapal menjulang tinggi ke langit dan dikelilingi lampu. Ada dua lampu sorot di bagian depan kapal.

Tampak kapal-kapal nelayan sedang berlabuh di Pelabuhan Muara Angke. (Sumber gambar: dokpri/Billy Steven Kaitjily)
Tampak kapal-kapal nelayan sedang berlabuh di Pelabuhan Muara Angke. (Sumber gambar: dokpri/Billy Steven Kaitjily)

Mungkin anda bertanya, apa sih fungsi dari lampu-lampu tersebut? Fungsinya tidak lain adalah untuk menarik perhatian ikan dan cumi pada malam hari.

Sementara itu, pada bagian belakang kapal, tampak perlengkapan memasak seperti panci dan wajan yang sudah dicuci bersih. Hal ini tidak mengherankan, sebab perjalanan jauh otomatis membutuhkan perlengkapan yang memadai, termasuk perlengkapan memasak.

Kondisi laut di pelabuhan sore itu tampak tenang tidak bergelombang, sehingga kapal-kapal dapat berlabuh dengan nyaman.

Pelabuhan Perikanan Muara Angke berperan penting dalam menopang kebutuhan ikan di wilayah Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek.

Setiap harinya, pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat ikan dan cumi hasil tangkapan nelayan yang dibawa dari perairan sekitar Kepulauan Seribu.

Ikan cakalang adalah salah satu jenis ikan yang sering dibongkar muat di Pelabuhan Perikanan Muara Angke ini. Ikan cakalang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sangat diminati oleh masyarakat.

Bahkan, hasil tangkapan ikan oleh nelayan Muara Angke juga diperuntukan untuk kegiatan ekspor. Tidak heran, pelabuhan ini, menjadi pelabuhan perikanan tradisional terbesar di Jakarta.

Matahari mulai tenggelam, saya yang sedari tadi menikmati kemegahan kapal-kapal nelayan harus menyudahinya dan bergegas pulang.

So, bagi anda yang ingin membeli ikan segar, jangan ragu datang ke Pasar Lelang Ikan di Muara Angke. Harga ikan di sini terbilang cukup murah.

Di lokasi ini juga tersedia berbagai macam kuliner hasil laut yang dijual di warung-warung dan di restaurant.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun