Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Enggak Wajib Kuliah, Tenang Peluang Bekerja Masih Terbuka

19 Mei 2024   22:48 Diperbarui: 19 Mei 2024   23:49 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generasi Z lebih berminat jadi pengusaha daripada karyawan. (Sumber gambar: tirto.id)

Baru-baru ini Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendibud Ristek, Prof. Tjitjik Tjahjandarie memberikan tanggapan terkait biaya UKT yang melonjak naik di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN).

Prof. Tjitjik Tjahjandarie, seperti yang dikutip dari Kompas.com, mengatakan bahwa pendidikan di perguruan tinggi hanya ditujukan bagi lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah yang ingin mendalami lebih lanjut suatu ilmu.

Ini sama dengan mengatakan bahwa tidak semua lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah wajib melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena sifatnya pilihan. Pernyataan beliau tersebut sontak menjadi sorotan warganet.

Bahkan, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, seperti yang dikutip dari KOMPAS.com, menyentil Pof. Tjitjik yang menyebut pendidikan tinggi sebagai pendidikan tersier, sehingga tidak wajib.

Menurutnya, pernyataan tersebut kian menebalkan persepsi masyarakat jika pendidikan tinggi bersifat elitis. Maksudnya, hanya orang-orang berduit yang punya kesempatan kuliah.

Jika kuliah dianggap tidak wajib karena bersifat pilihan sebagaimana yang dikatakan Prof. Tjitjik, lantas apakah peluang pekerjaan masih tersedia bagi mereka yang wajib sekolah 12 tahun? Atau dengan kata lain, apakah lulusan SMA atau sederat bakal memiliki peluang pekerjaan seperti lulusan sarjana?

Gelar Sarjana Masih Menjadi Standar Ngelemar Pekerjaan

Di Indonesia, gelar sarjana masih menjadi prioritas utama untuk menjadi karyawan pada suatu perusahaan, pemerintahan, maupun intansi lainnya.

Hal ini bisa kita lihat dari lowongan pekerjaan yang ada di berbagai platform online seperti Jobstreet yang mencantumkan gelar sarjana sebagai salah satu syaratnya.

Meski nanti setiap pelamar belum tentu diterima, namun dengan adanya kriteria tersebut, sepertinya telah menunjukkan bahwa kesempatan seleksi kerja lebih besar bagi lulusan dengan gelar sarjana ketimbang lulusan yang tidak memiliki gelar sarjana.

Fenomena Banyak Sarjana yang Menganggur

Titik Handayani peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), seperti yang dikutip dari KOMPAS.com, pernah mengulas mengenai fenomena mengapa banyak sarjana yang menganggur.

Ulasan mengenai mengapa banyak sarjana yang menganggur ini disajikan dalam penelitiannya yang berjudul, "Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Kebutuhan Tenaga Kerja di Era Global".

Dalam penelitian yang dimuat pada Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 10, No. 1 Juni 2015 tersebut, terungkap sejumlah penyebab mengapa banyak sarjana yang menganggur, antara lain lulusan sarjana tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna kerja, minimnya sarjana yang berkualitas, minimnya kemandirian pencari kerja untuk berwirausaha, dan kesempatan kerja yang terbatas.

Selain itu, era globalisasi membuat persaingan tenaga kerja menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya.

Implikasinya, kesempatan kerja yang tersedia di dalam negeri bakal diisi oleh tenaga kerja asing yang profesional dan mumpuni dalam bidangnya.

Menciptakan Peluang Kerja Tanpa Perlu Kuliah

Jika yang bergelar sarjana saja banyak yang menganggur, apalagi yang tidak memiliki gelar sarjana? Karena itu, penting sekali untuk kita menemukan jalan kesuksesan sendiri dalam pekerjaan.

Seperti bunyi pepatah "banyak jalan menuju Roma", demikian ada banyak jalan menuju kesuksesan yang bisa kamu tempuh dengan mengandalkan hobi, skill, dan koneksi.

Pertama, ciptakan peluang kerja dari hobi. Berkarir tanpa kuliah sebenarnya masih bisa, tidak melulu harus melalui kuliah. Jika kamu mempunyai minat atau hobi di bidang tertentu, kamu bisa menciptakan peluang usaha sendiri dari minat atau hobimu itu.

Misalnya, kamu suka mata pelajaran matematika, maka kamu bisa membuka usaha les privat di rumahmu untuk anak-anak SD atau SMP. Atau kamu suka traveling, maka kamu bisa membagikan pengalaman traveling di blog pribadimu. Intinya, kamu pandai melihat peluang dan memanfaatkan peluang dari apa yang kamu gemari.

Kedua, ciptakan peluang kerja dari skill. Enggak semua pekerjaan mengharuskan kuliah, kamu tetap bisa bekerja dengan penghasilan menjanjikan dengan mengandalkan skill yang dipelajari sendiri. Misalnya, skill menulis, fotografi, editing, desain, make up artist, atau menjahit dan memasak.

Namun, tentu saja, skill yang kamu andalkan ini dibarengi dengan tingkat penguasaan yang cukup. Enggak sekadar bisa, tapi benar-benar dikuasai untuk jadi modal utama berkarir.

Ketiga, ciptakan peluang kerja dari koneksi. Jangan sepelekan kekuatan koneksi dari relasi yang kamu miliki, karena hal ini bisa juga menjadi jalan karir yang menjanjikan. Enggak ada salahnya kok memanfaatkan pertemanan untuk meminta peluang pekerjaan.

Jika masuk melalui jalur koneksi, nama temanmu akan ikut terbawa atas baik buruknya kinerjamu. Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga relasi pertemananmu. Sebab, relasi itulah yang akan menghantarkan kamu pada kesuksesan.

Rekomendasi Pekerjaan yang Tak Mensyaratkan Gelar Sarjana

Sebagaimana yang sudah di singgung di atas bahwa pada umumnya gelar sarjana menjadi syarat utama dalam ngelamar pekerjaan baik di instansi pemerintah maupun swasta. Namun ternyata, tidak semua profesi membutuhkan syarat tersebut.

Berikut ini adalah enam profesi yang tidak mensyaratkan gelar sarjana, yaitu petugas damkar, masinis, mekanik, frontliner, wirausaha, dan blogger. Keenam profesi yang disebutkan ini pada umumnya hanya mensyaratkan ijazah SMA atau sederajat.

Kesimpulan: untuk menjadi orang yang sukses tanpa kuliah bukan sebuah angan-angan belaka, hal itu sangat mungkin diwujudkan jika kamu berusaha keras untuk mengasah keterampilan dan menambah pengetahunmu lewat berbagai kursus, di samping wajib belajar 12 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun