"Kesepian telah disebut sebagai kondisi yang berbahaya dibanding dengan merokok 15 batang sehari" -Â US National Library of Medicine National Institutes of Health.
Apa itu kesepian (loneliness)? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah kesepian diartikan sebagai perasaan kesunyian, perasaan ketidaktahuan, dan kekurangan teman serta hubungan sosial.
Sementara itu, Psychology Today menjelaskan bahwa kesepian mengacu pada pengalaman subjektif yang menyakitkan dari perasaan terisolasi ataupun perasaan bahwa hubungan dengan orang lain kurang baik dari berbagai hal.
Kesepian, umumnya, terjadi pada masa dewasa awal yang menyangkut hubungan sosial, sehingga berdampak pada kesehatan mental yang negatif. Tahap dewasa awal berada dalam rentang usia 20 hingga 20 tahun.
Dalam artikelnya, Nurva Dillatul Vatin, menjelaskan bahwa seseorang yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal berusaha memperoleh intimasi yang diwujudkan melalui komitmen menjalin hubungan dengan orang lain.
Nurva melanjutkan, apabila pada tahap ini, seseorang gagal atau tidak mampu membentuk komitmen untuk menjalin hubungan dengan orang lain, maka ia akan merasa terisolasi alias kesepian.
Data statistik menunjukkan bahwa kesepian, umumnya, dialami oleh generasi muda. Mengutip laman Kompas.com, sebuah survei tahun 2019 melaporkan bahwa sebanyak 25 persen orang dewasa berusia antara 18 dan 27 tahun tidak mempunyai teman dekat. Sedangkan, 22 persen tidak memiliki teman sama sekali.
Artikel ini mencoba mengetengahkan akar penyebab seseorang merasa kesepian, dampak kesepian terhadap kesehatan, dan solusi untuk menolong mereka yang sedang mengalami kesepian.
Penyebab Mengapa Seseorang Kesepian
Penyebab seseorang merasa kesepian dapat bervariasi dan kompleks, karena ini bisa dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan lingkungan.
Berikut ini adalah empat penyebab umum yang dapat membuat seseorang merasa kesepian. Yuk simak uraiannya berikut.
Pertama, pindah ke lingkungan yang baru. Ketika seseorang pindah ke lingkungan yang baru entah pindah tempat tinggal atau tempat kerja, ia mungkin akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial dengan orang di sekitarnya. Karena keadaan inilah, ia merasa terasing.
Kedua, merasa tidak dimengerti. Penelitian menunjukkan bahwa perasaan tidak dimengerti atau dipahami oleh orang lain dapat menjadi penyebab dari kesepian. Ketika seseorang merasa berbeda dengan orang lain, saat itulah ia merasa sepi.Â
Ketiga, kematian orang yang dicintai. Kematian orang yang dicintai seperti anggota keluarga atau pasangan dapat memicu perasaan kesepian yang mendalam. Pemulihan atas kondisi ini membutuhkan waktu yang tak singkat.
Keempat, gangguan psikologis seperti depresi. Penelitian menunjukkan bahwa depresi sering kali menyebabkan orang menarik diri secara sosial, yang dapat menyebabkan isolasi terhadap dunia luar.
Dampak Kesepian Terhadap Kesehatan
Kesepian memiliki berbagai dampak negatif terhadap kesehatan fisik bahkan mental, di antaranya sebagai berikut.
Kesepian yang dialami individu dapat mengarahkannya menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan, fungsi otak berubah, perilaku antisosial, penyakit stroke, daya ingat dan belajar menurun, meningkatnya tingkat stres, hingga yang paling parah mengalami depresi dan bunuh diri.
Kesepian juga menjadi salah satu faktor atas menurunnya makna hidup, bahkan hilangnya rasa makna dalam hidup seseorang dikarenakan isolasi sosial.
Dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental ini perlu ditangani dengan serius. Sebab, jika tidak, maka orang-orang yang mengalami kesepian keadaannya makin parah.
Cara Menolong Teman yang Kesepian
Selama ini banyak orang ingin menolong teman mereka yang sedang mengalami kesepian, tetapi tidak tahu cara melakukannya dengan tepat.
Cara yang tidak tepat dapat memperburuk keadaannya. Lantas, bagaimana cara menolong seorang teman yang kesepian dengan tepat? Yuk simak empat cara menolong teman yang kesepian berikut ini.
Pertama, mendengarnya dengan empati. Hal penting yang perlu kamu lakukan pada temanmu yang mengalami kesepian adalah mendengarkan keluh-kesahnya.
Berikan perhatian sepenuhnya saat ia berbicara tentang perasaannya. Jangan kamu tergoda untuk berkomentar apalagi menghakiminya. Cukup diam dan dengarkan setiap perkataannya.
Apabila kamu tergoda untuk menghakiminya, keadaannya akan semakin parah. Jadilah pendengar yang baik bagi temanmu.
Kedua, Jagalah komunikasi supaya tetap terhubung dengannya. Mereka yang mengalami kesepian karena depresi cenderung menarik diri dari lingkungan. Mereka lebih menyukai kesendirian dengan berdiam diri.
Karena itu, kamu perlu menjaga komunikasi yang baik dengan temanmu. Hubungi dia sekadar menanyakan kabar atau mengajaknya jalan-jalan untuk mengusir perasaan sepinya.
Ketiga, mengajaknya melakukan kegiatan positif. Kamu bisa mengajak temanmu untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat seperti membaca, menggambar, melukis, menari, mendengarkan musik atau menonton film.
Aktivitas-aktivitas tersebut dapat memberikan kenikmatan hidup yang pada gilirannya mengurangi kesepian yang dirasakan oleh temanmu.
Keempat, mengajaknya melakukan aksi sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Williams et al. baru-baru ini menemukan bahwa terlibat dalam kegiatan sosial dapat menjadi intervensi untuk mengurangi perasaan kesepian.
Kamu bisa mengajaknya terlibat aktif dalam kegiatan sosial yang disediakan oleh sekolah, pemerintah, ataupun masyarakat. Ini membantunya menemukan makna hidup -- bahwa hidupnya memiliki makna bagi orang lain.
Kelima, mengarahkannya untuk mencari bantuan ke tenaga profesional. Apabila semua usaha yang kamu lakukan ternyata tidak kunjung berhasil, maka jangan ragu untuk mencari bantuan kepada tenaga profesional (psikolog/konselor).
Dengan mengarahkannya mencari bantuan ke tenaga profesional kita berharap keadaan yang dialami teman kita semakin membaik.
Itu tadi beberapa tips sederhana bagaimana menolong seorang teman yang sedang kesepian. Menolong teman yang kesepian melibatkan mendengar dengan empati, menjaga komunikasi agar tetap terhubung, ajakan untuk melakukan kegiatan positif, kegiatan sosial, dan ajakan mencari bantuan ke tenaga profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H