Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Nominee Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Pribadi Saat Ngelamar Beasiswa Jalur Mandiri PTS

6 April 2024   03:25 Diperbarui: 6 April 2024   03:26 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukti sukses pengumpulan data pendaftaran. (Sumber gambar: tangkapan layar sttekumene.siakadcloud.com)

Saya kira anda setuju dengan saya bahwa, kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas pendidikan yang dimiliki oleh generasi penerus.

Dalam bagian pengantar buku Statistik Pendidikan 2023, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, disebutkan di situ bahwa, pendidikan menjadi salah satu kunci dari arah Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu membangun SDM tangguh yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.

Arah pembangunan SDM tersebut, merupakan satu dari tujuh agenda Pembangunan nasional 2020-2024, yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Peningkatan kualitas dan daya saing SDM diharapkan dapat mencetak generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, serta berkarakter.

Untuk memwujudkan maksud mulia ini, maka berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Mulai dari menyediakan sarana dan prasarana, SDM, desain kurikulum, hingga biaya sekolah gratis.

Bahkan, tidak hanya biaya sekolah gratis, tapi juga makan siang gratis bagi para siswa. Program baru ini dipastikan dijalankan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran, dalam 5 tahun ke depan sejak mereka memerintah.

Pasangan Presiden terpilih, Prabowo-Gibran, rupanya terinspirasi dari negara-negara maju seperti Tiongkok.

Menurut penelitian oleh Program Pangan Dunia (WFP) PBB pada tahun 2020, sudah lebih dari 150 negara menawarkan berbagai jenis program makanan sekolah, dengan dana 41 milliar hingga 43 miliar dolar AS per tahunnya.

Lebih dari 90% pendanaan makanan sekolah itu berasal dari pemerintah. Tentu saja, program makan siang gratis ini membutuhkan dana yang sangat besar.

Misalnya, program makan siang gratis bagi anak sekolah di Tiongkok, dalam 10 tahun, rata-rata subsidi pemerintah pusat yang mendukung program ini meningkat dari tiga yuan per anak setiap kali makan menjadi empat yuan.

Apakah pemerintahan yang baru nanti bakal mampu mewujudkannya? Tentang hal ini, jujur kita belum tahu pasti. Hal itu masih menjadi misteri.

Namun yang pasti, apapun yang menjadi program pemerintah terkait peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing di kancah global patut kita support, sejauh hal itu tidak mengorbankan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu program pendidikan yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan swasta adalah program beasiswa bagi siswa yang berprestasi, namun tidak mampu secara ekonomi.

Para siswa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang universitas atau sekolah tinggi dapat memilih jalur seleksi mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau jalur seleksi mandiri Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Bahkan, kini para siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi melalui jalur PTN maupun PTS bisa menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Jalur ini memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk mendapatkan bantuan beasiswa, sehingga penerimannya dapat kuliah secara gratis. Juga, penerima akan mendapatkan bantuan biaya hidup per semester hingga lulus kuliah.

Tentu saja, syarat penerima beasiswa pada dua jalur tersebut di atas berbeda-beda dan memiliki tingkat kerumitannya tersendiri.

Dalam artikel ini, saya tidak akan membahas seluk-beluk jalur mandiri PTN, tapi hanya berfokus pada jalur mandiri PTS, khususnya Sekolah Tinggi Teologi (STT).

Mengapa? Karena saya sedang menjalaninya saat ini - tanpa kepemilikan KIP.

Beasiswa di lingkungan STT di Indonesia, khususnya pada program pascasarjana, sejauh pengamatan saya, memang, belum banyak diadakan. Hal ini karena dananya masih sangat terbatas.

Hanya STT yang memiliki dana (dan tentunya iman) yang besarlah yang berani mengadakannya. Itupun, penerima siswa baru dibatasi setiap tahun.

Salah satu STT di Jakarta Utara yang berani menyediakan beasiswa jalur mandiri PTS adalah Sekolah Tinggi Teologi Ekumene (STTE) Jakarta. Program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu ini disebut Program Sahabat Ekumene (SAKU).

Saya mengetahui STTE memiliki program beasiswa pascasarjana dari sahabat saya, Haris Boritnaban, yang kebetulan juga sedang melamar program Magister (S2) di sekolah tersebut.

Haris kemudian memberikan saya nomor kontak admin. Lalu, pada Selasa, 26 Maret 2024, saya menghubungi admin melalui WhatsApp.

Saya bertanya ke admin, apakah slot beasiswa untuk program doktor teologi masih tersedia ataukah nggak? Beruntung masih tersedia.

Adminnya langsung mengarahkan saya untuk membuat surat permohonan beasiswa kepada Ketua STTE dan mengirimkannya via email STTE.

Kemudian, mengisi biodata dan berkas administrasi via siakadcloud.com. Puji Tuhan! Sebelum libur Lebaran tiba, biodata dan berkas administrasi saya sudah diverifikasi oleh admin.

Saat ini, saya sedang menunggu jadwal ujian saringan masuk dan wawancara - momen yang bikin saya deg-degan.

Bagaimana tidak, bentuk ujiannya berupa membuat resensi buku (yang mana judulnya ditentukan oleh dosen) dan membuat proposal penelitian Disertasi - dua tugas yang tidak mudah untuk dikerjakan.

Mohon dukungan doa ya dari kawan-kawan Kompasianer, supaya saya dapat melewati sesi ujian dan wawancara dan diterima sebagai mahasiswa doktoral di STT Ekumene Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun